Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Google janjikan US$11 juta untuk bantu pemilik bisnis dan pencari kerja di Indonesia

 

Hari ini, dalam Google for Indonesia kelima, Google mengumumkan komitmen senilai US$11 juta untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Pinjaman modal sebesar US$10 juta akan diinvestasikan Google melalui kemitraan dengan Kiva untuk menyediakan pinjaman bagi UMKM di seluruh daerah. Sementara itu, hibah US$1 juta akan diberikan lewat Google.org kepada Plan International untuk melawan pengangguran anak muda di Indonesia.



“Kita butuh lebih banyak pelatihan untuk mengasah kemampuan SDM IT agar mampu memenuhi kebutuhan 9 juta talenta digital nasional hingga tahun 2035. Upaya untuk memenuhi target 9 juta talenta digital nasional tersebut tidak bisa hanya dikerjakan oleh pemerintah. Ini harus dilakukan bersama-sama, baik oleh pemerintah, perguruan tinggi, maupun swasta,” ujar Joko Widodo, Presiden, Republik Indonesia.


“Saya berharap berbagai inisiatif seperti Google for Indonesia 2020 akan terus bermunculan untuk berkontribusi bagi pengembangan SDM Indonesia di bidang IT, untuk membantu UMKM mengembangkan bisnis dan mampu naik kelas, serta bangkit dan maju bersama untuk Indonesia maju.”




US$ 10 juta untuk pinjaman modal UMKM




“Google menyediakan US$10 juta dalam bentuk pinjaman modal untuk membantu pemilik UKM agar lebih siap dalam menghadapi masa sulit ini,” jelas Randy Jusuf, Managing Director, Google Indonesia. “Melalui kemitraan dengan Kiva, Google memberikan modal kepada para penyedia layanan keuangan untuk menyediakan pinjaman kepada UKM yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19 di komunitas-komunitas yang kurang terlayani di Indonesia.”




Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto menekankan pentingnya mendukung jutaan UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional. “Kami menyambut baik dan sampaikan apresiasi kepada Google yang selama ini telah mendukung pemerintah dalam melaksanakan dua agenda tersebut, khususnya dengan pelatihan digital dan bantuan pembiayaan berbunga rendah senilai 10 juta dolar kepada UMKM,” ucapnya.


“Kami berharap dengan inisiatif Google tersebut, UMKM dan tenaga kerja produktif Indonesia dapat terbantu untuk terus beraktivitas di tengah pandemi global untuk meningkatkan keahlian digital. Kita berharap bahwa dengan kegiatan-kegiatan tersebut kita mampu merealisasikan potensi ekonomi digital Indonesia sebesar 124 miliar dolar di tahun 2025,” tambah Airlangga.




Hibah US$1 juta untuk mengurangi pengangguran anak muda 



Lengan filantropi Google, Google.org, juga akan menghibahkan US$1 juta kepada Yayasan Plan International Indonesia untuk mengatasi pengangguran anak muda di Indonesia. Plan International akan bekerja sama dengan The ASEAN Foundation untuk meluncurkan “Bridges to the Future: ASEAN Youth Employment”—sebuah program percobaan yang memberikan pelatihan keterampilan dan bantuan mencari pekerjaan yang akan membantu meningkatkan kemampuan kerja di antara anak muda yang rentan. Program dua tahun ini bertujuan untuk menjangkau 5.200 anak muda, yang hampir separuhnya adalah perempuan.


“Kami ingin membantu Indonesia mewujudkan potensi ekonominya melalui program pelatihan dan kemitraan yang berkelanjutan bersama pemerintah, industri, dan organisasi masyarakat sipil,” jelas Randy Jusuf. “Khususnya, tenaga kerja yang memiliki keterampilan digital diprediksi akan menyumbangkan lebih dari Rp4,4 triliun (US$303 miliar) untuk PDB Indonesia hingga 2030, dan akan berperan penting untuk pemulihan ekonomi dan ketahanan bisnis. Sejak 2015, program Grow with Google telah melatih lebih dari 1,7 juta pemilik UMKM, termasuk 200.000 selama COVID-19, dan melalui hibah Google.org ini, kami ingin melakukan lebih banyak untuk mendukung anak muda yang rentan.”




Aplikasi Kormo hubungkan pencari kerja dan pemberi kerja




Google juga menghubungkan bisnis baik besar maupun kecil dengan pencari kerja yang berkualitas melalui Kormo Jobs, yang diluncurkan di Indonesia pada 2019. Bickey Russell, Operations Lead Kormo di tim inisiatif Next Billion Users Google, mengatakan aplikasi lowongan kerja ini telah sangat banyak menghubungkan pencari kerja dengan pemberi kerja sejak diluncurkan, dan mengalami peningkatan pesat dalam jumlah postingan lowongan pekerjaan dari perusahaan besar tahun ini. “Angkanya naik dua kali lipat, yang berarti kesempatan kerja juga meningkat. Kami mencatat hal ini dan menambahkan beberapa fitur baru untuk kerja jarak jauh. Kami juga memperluas lingkup platform ini agar dapat mencakup UKM dan listingan untuk layanan logistik dan esensial yang terkena dampak pembatasan sosial akibat pandemi,” jelas Bickey. Kormo bekerja dengan setidaknya 100 UKM dari program pelatihan Gapura Digital untuk memperbaiki pengalaman integrasi mereka, dan dengan ARKADEMI & QuBisa untuk menyediakan lebih banyak kursus online bersertifikat bagi pencari kerja. 




Melatih developer agar siap menggunakan Cloud




Bagi yang sudah bekerja, Google membantu mereka yang bermotivasi untuk menambah kemampuan dengan keterampilan yang dapat langsung digunakan, dari komputasi Cloud hingga kecerdasan buatan (AI). “Kami meluncurkan JuaraGCP, sebuah program untuk belajar pengembangan aplikasi, analisa data, dan machine learning di Google Cloud,” ujar Megawaty Khie, Country Director, Google Cloud Indonesia.  “Pada bulan Juni, kami membuat komitmen untuk mengadakan 150.000 training lab hingga akhir tahun ini. Saya senang sekali semua pelatihan sudah selesai diadakan pada bulan Oktober.”


Google juga telah melatih 1.000 orang dalam hal Kesiapan Cloud sebagai bagian dari program Digital Talent Scholarship dari Kominfo untuk membangun SDM yang dapat membantu perusahaan, baik besar maupun kecil, untuk bertumbuh dan berkembang dengan bantuan Cloud.