JuaraGCP mencapai tonggak sejarah baru dalam melatih developers muda
Qassandra Chaidir, mahasiswi berusia 21 tahun yang belajar Sistem Informasi, terus tertarik untuk mencari tantangan baru. Pada tahun ini, di tengah masa pandemi COVID-19, dia memilih menggunakan waktunya selama di rumah saja untuk mempelajari keterampilan baru yang bisa menjadi bekalnya setelah lulus dari Universitas Trilogi. Karena semangat belajarnya, Qassie, nama akrabnya, bergabung dengan Developer Student Clubs (DSC) di kampus dia untuk belajar tentang Cloud dan sudah diterima magang di salah satu startup yang sedang berkembang di Jakarta.
Tidak hanya developers professional, tetapi mahasiswa pun aktif berpartisipasi melalui komunitas DSC. Qassie mulai tertarik mempelajari cloud sejak mengikuti Cloud Study Jam DSC sebagai core team pada semester empat perkuliahannya, dimana cloud juga menjadi salah satu materi yang dipelajari pada semester tersebut.
Program JuaraGCP merupakan wujud komitmen Google untuk mengembangkan talenta Developer yang siap memenuhi kebutuhan lapangan kerja yang berkembang pesat untuk keterampilan cloud. Hingga 10 Oktober 2020, sebanyak 150.000 lab telah berhasil diselesaikan oleh lebih dari 12.000 peserta yang berasal dari lebih 19 kota di seluruh Indonesia. Hari ini, Google mengadakan acara kelulusan virtual untuk merayakan keberhasilan peserta yang telah menyelesaikan program JuaraGCP.
“Program JuaraGCP sangat membantu mahasiswa seperti saya yang masih sangat awam tentang cloud dan memiliki keterbatasan kepada sumber referensi. Dengan adanya hands-on dan langkah-langkah yang jelas selama mengikuti program ini, proses mempelajari cloud menjadi sangat terbantu. Program ini juga bisa menjadi sangat berguna bagi bisnis atau organisasi yang sedang mempertimbangkan berpindah ke lingkungan cloud untuk mencoba dan berkenalan dengan produk dan lingkungannya terlebih dahulu,” ujar Qassie.
Selama mengikuti program ini, Qassie berhasil menyelesaikan 34 quests di Qwiklab dan dua sertifikasi Coursera tentang GCP Big Data and Machine Learning Fundamentals dan GCP Fundamentals: Core Infrastructure. Sertifikasi ini mengantarkannya pada pemahaman tentang lingkungan GCP, computing and storage services, policy management tools, data processing, dan lainnya.
Qassie mengaku ia tertarik mengikuti program ini karena keinginannya untuk mempelajari konsep cloud dan produk-produk yang terdapat pada GCP. Selain mempelajari konsep dan produk cloud, di sini ia juga memahami mengapa solusi yang ia kerjakan bisa memberikan manfaat terhadap bisnis atau organisasi berdasarkan berbagai skenario yang dijelaskan saat ia mengerjakan berbagai lab dan quest.
Pengalamannya mengikuti JuaraGCP dan sebagai DSC Lead juga turut mengantarkannya ke program magang di Ralali.com, sebuah B2B Marketplace di Indonesia, sebagai seorang DevOps Engineer. Berbagai lab yang dikerjakannya di JuaraGCP menjadi bekal untuk memahami General Infrastructure, Automation, Containerization, dan lainnya. Hal-hal ini jugalah yang ia temukan dan diimplementasikan selama magang, dimana kemudian pengetahuannya diperluas lagi dengan bantuan mentor dan rekan kerjanya.
“Kami meluncurkan JuaraGCP pada Juni 2020, sebuah program untuk mempelajari pengembangan aplikasi, analisis data, dan machine learning di Google Cloud dan berkomitmen untuk memberikan 150.000 lab pelatihan langsung di Indonesia pada akhir tahun,“ ujar. “Dan dengan senang hati saya mengumumkan bahwa semua orang telah selesai menerima pelatihan tersebut pada bulan Oktober!” Manikantan Krishnamurthy, Developer Relations & Ecosystem, Google Southeast Asia.
“Pengalaman Qassie dan peserta JuaraGCP lainnya tidak hanya menunjukkan tingginya ketertarikan para developers Indonesia untuk membangun keterampilan mereka dalam menggunakan dan mengelola cloud, tetapi juga menjadi peluang untuk mendapatkan pekerjaan di masa sulit ini,” tambah Manikantan.