Hal yang Perlu Diperhatikan Tentang Cara Ternak Belut | Kamu Harus Tahu!
mediabaca.online - Kebanyakan orang mungkin sudah tahu manfaat dari jenis ikan yang satu ini. Sehingga banyak juga para peternak mencoba cara beternak belut karena kini ikan belut mulai banyak dikonsumsi sebagian orang. Cara yang dilakukan pun beragam mulai dari budidaya di dalam kolam bahkan menggunakan drum sebagai media pemeliharaan belut.
Hal yang perlu diingat adalah belut akan cepat besar jika medianya cocok dengan budidayanya. Jika anda melakukan peternakan belut pada kolam harus memiliki media dengan lumpur kering, jerami padi, kompos, dan mikroorganisme stater.
Ketika melakukan cara beternak belut pembibitanya bisa dilakukan di dataran dengan ketinggian 250-700 mdpl. Akan tetapi pembibitan yang ideal dilakukan pada ketinggian 400 mdpl. Karena pertumbuhan belu sangat dipengaruhi juga oleh suhu disekitarnya. Apabila suhu terlalu dingin dapat menghambat pertumbuhan belut. Suhu yang terlalu dingin juga tidak cocok untuk melakukan pemijahan pada belut.
Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan juga ketika mencoba cara beternak belut, diantaranya:
- Luas lahan, berapapun ukuranya pembibitan belut bisa digunakan namun idealnya dilakukan pada kolam dengan luas 3 x 3 meter.
- Kondisi tanah, sebaiknya gunakan kontur tanah yang tidak labil agar ketika selesai membuat kolam tidak ada pergeseran atau perubahan kontur tanah. Karena jika tidak memperhatikan kolam ini bisa mengakibatkan kolam cepat rusak bahkan tidak bisa digunakan kembali.
- Kondisi air, layaknya seperti budidaya ikan lain konsumsi air bersih juga sangat dibutuhkan oleh belut untuk pertumbuhannya dan pemijahan belut itu sendiri. Sebaiknya gunakan air dengan pH 6-7 atau air yang tidak asam atau basa.
Selain itu cara beternak belut yang lain adalah dengan menggunakan kolam jaring yang dibuat dengan cara menggali tanah dengan memliki kedalaman tertentu. Kolam jenis ini tergolong kolam yang praktis dan tahan lama dibandingkan menggunakan terpal atau plastik. Kemudahan untuk mengatur ukurannya terkadang digunakan sebagai media penelitian atau percobaan belut. Suhu yang berada pada kolam juga mudah dan cepat karena kolam jenis ini tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Meskipun pembuatan kolam ini menggunakan biaya yang murah namun ketahanannya bisa mencapai 3 tahun.
Dalam menggunakan cara beternak belut tentu saja tidak mudah begitu saja. Ada beberapa penyakit yang sering menyerang belut dan bisa ditanggulangi dengan melakukan kegiatan berikut:
- Protozoa, gangguan ini menyebabkan bercak putih pada seekor belut. Penanggulanganya bisa dilakukan dengan memberi senyawa kimia seperti Malachite Green.
- Bakteri, biasanya belut yang terkena penyakit ini akan memiliki bercak merah pada kulitnya disertai dengan sekresi lendir yang berlebihan. Untuk menanggulanginya bisa memperhatikan jumlah populasi belut pada kolam dan menaburkan satu sendok garam pada kolam
- Jamur, biasanya penyakit ini menyerang telur-telur belut sehingga menyebabkan gagal menetas karena embrio mati. Hal ini dapat diatasi dengan memberi garam dengan dosis 1 gram/100 liter air. Lakukan pengobatan ini selama empat kali berturut-turut dalam waktu empat hari.
Selain itu ketika melakukan cara beternak belut perlu diperhatikan juga perubaha air pada kolam ikan belut. Biasanya air didalam kolam akan berwarna merah kecoklatan yang disebabkan karena kadar amoniayang dihasilkan dari tumpukan sisa-sisa makanan dan dekomposisi hasil metabolisme ikan. Belut yang hidup dengan kondisi air seperti ini akan cepat mati karena mudah terinfeksi penyakit. Untuk mengatasinya perlu diadakan pH air secara rutin untuk menjaga kualitas air agar tetap bersih.