Halo semua, kali ini saya akan berbagi pengalaman pendakian lagi. Setelah menulis kisah pendakian saya di gunung Welirang bersama mas Yosep yang bisa kalian baca di Pengalaman Mendaki Gunung Welirang Melalui Jalur Sumber Brantas Cangar, kini saya akan berbagi cerita ketika saat mendaki gunung Lorokan. Sebenarnya pendakian di gunung Lorokan ini saya lakukan sekitar dua bulan yang lalu, tepatnya pada tanggal 22 November 2020.
|
Puncak gunung Lorokan 1.100 mdpl
|
Saya diajak oleh paman saya untuk mendaki gunung Lorokan ini. Jujur saja, pada awalnya saya tidak pernah mendengar dan mengetahui gunung Lorokan ini sama sekali. Ternyata eh ternyata, gunung Lorokan ini merupakan wisata pendakian yang baru dibuka pada waktu itu. Meski baru dibuka, nyatanya pada waktu itu, sudah banyak pendaki yang membagikan foto-fotonya di forum-forum pendaki di sosial media, bahkan, sudah ada beberapa pendaki yang membuat review perjalanan pendakian mereka di gunung Lorokan ini di Youtube. Berbekal informasi dari postingan-postingan dan video-video mengenai gunung Lorokan itu, maka bulatlah tekad kami untuk berangkat ke sana.
Informasi
Gunung Lorokan sendiri merupakan wisata pendakian yang terletak di daerah Mojokerto, lebih tepatnya berada pada kawasan desa Sendi kecamatan Pacet. Gunung Lorokan ini memiliki puncak yang berada di ketinggian 1.100 mdpl. Untuk berdiri di atas puncak gunung Lorokan ini, sebelum itu kalian harus mendaftar terlebih dahulu di pos perijinan pendakian gunung Lorokan ini. Pos perijinannya sendiri terletak di jalan raya Cangar. Jika kalian dari arah Surabaya, setelah rest area Sendi dan WET Sendi 2, di sebelah kanan jalan akan ada papan arah gunung Lorokan yang akan menuntuk kalian melewati jalan kecil dari jalan raya Cangar menuju pos perijinan yang kurang lebih berjarak sekitar 100 meter dari jalan raya Cangar.
Untuk pendaftaran pendakiannya sendiri, pada waktu itu kami dikenakan biaya sebesar Rp10.000,00 per orang dan Rp5.000,00 jika kalian menitipkan motor. Lalu bagaimana jika hendak membawa mobil, apakah bisa? Tenang, pos perijinan gunung Lorokan memiliki area parkir yang cukup luas, sehingga mobil pun bisa dengan nyaman parkir di sana. Waktu itu saja saat saya mendaki, terdapat dua mobil yang terparkir berjejer di samping pos pendakian. Tapi untuk biaya penitipan mobil sendiri saya kurang tahu ya, hehehe.
|
Pos pendakian gunung Lorokan
|
Pendakian
Jalur pendakiannya sendiri bisa dibilang cukup jelas, baik dari jalur maupun dari penunjuk arah. Dari pos perijinan, kalian ikuti saja jalur setapak melalui kebun-kebun. Setelah melewati kebun tomat, pisang, dan lain sebagainya, kalian akan menemukan sebuah gubuk kecil. Gubuk tersebut ada yang menempati, namun pada saat kami ke sana, tidak ada orang di dalam gubuk tersebut. Di halaman samping gubuk itu banyak tanaman bunga-bungaan yang cantik.
|
Gubuk kecil
|
|
Pemandangan hutan berselimut kabut dilihat dari sisi gubuk
|
Dari gubuk kecil ini, kalian teruskan saja perjalanan kalian menyusuri jalur setapak sampai menemukan sumber mata air Kedung Waringin. Persiapkan mental dan tenaga kalian, karena selepas sumber mata air Kedung Waringin ini, kalian akan menemukan beberapa tanjakan yang harus kalian lalui sebelum dapat menggapai puncak gunung Lorokan.
|
Sumber mata air Kedung Waringin
|
|
Pipa bambu aliran air
|
Dari sumber air ini, mungkin bisa dibilang sudah menempuh sekitar 1/3 perjalanan sebelum menggapai puncak gunung Lorokan. Setelah kalian siap, lanjutkan perjalanan menanjak kalian melewati beberapa tanjakan-tanjakan yang lucu namanya tetapi sadis nyatanya hehehe. Mulai dari Tanjakan Manja, Tanjakan Bugingan, Tanjakan Botok Bolu, Tanjakan Raisa 25 siap menyiksa dengkul-dengkul kalian.
|
Tanjakan Manja
|
|
Tanjakan Bugingan
|
|
Tanjakan Botok Bolu
|
|
Tanjakan Raisa 25
|
Setelah tenaga kalian terkuras habis-habisan oleh tanjakan-tanjakan ini, kalian akan sedikit menyusuri jalur hingga berada di atas punggungan bukit. Dari punggungan bukit ini pemandangan pegunungan Anjasmoro dan daerah Pacet bisa kalian lihat. Teruskan perjalanan kalian lurus menyusuri jalur pendakian yang cukup landai, sekitar 200 hingga 300 meter. Di sepanjang jalan ini yang akan mengantarkan kalian menuju puncak gunung Lorokan ini, kalian akan menemukan beberapa papan yang bertuliskan kalimat-kalimat lucu dan keren yang mungkin saja bisa menghibur dan memotivasi kalian. Pada ujung jalur punggunan bukit ini, kalian akan tiba di tempat berdirinya bendera merah putih yang mana artinya kalian telah berhasil menggapai puncak dari gunung Lorokan ini. Yeyyy...Selamat haha!
|
Foto papan tulisan dan pemandangan daerah Pacet
|
|
Pemandangan pegunungan Anjasmoro
|
|
Puncak gunung Lorokan 1.100 mdpl
|
Informasi Tambahan
- Estimasi pendakian sekitar 45-60 menit dari pos perijinan sampai ke puncak gunung Lorokan (Perjalanan santai)
- Selalu sedia jas hujan, mengingat cuaca yang tidak menentu. Waktu kami turun tiba-tiba hujan deras, setelah itu reda sebentar, tiba-tiba hujan deras lagi hehe.
- Jalur ini sangat cocok sekali bagi pendaki pemula. Jadi kalau mau ajak keluarga, pacar, adik, bisa banget, asalkan tetap persiapkan segala hal dengan matang. Saat kami berada di puncak pun waktu itu banyak bertemu beberapa pendaki yang nanjak sekeluarga.
- Wisata pendakian gunung Lorokan ini juga mempunya akun instagram @mt.lorokan1100mdpl. Bagi kalian yang ingin mencari info lebih lanjut dan melihat foto-foto para pendaki di gunung Lorokan, kalian bisa langsung menuju ke akun Instagram tersebut.
Semoga bermanfaat. Terima kasih!