Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Manfaatkan momen valentine, Fasta Bakery maksimalkan online marketing

Perayaan hari valentine tahun ini di Indonesia hadir dengan kondisi yang belum pernah ada di tahun sebelumnya dengan adanya fenomena social distancing. Meski adanya keterbatasan  untuk bertemu orang tersayang, Anda tetap bisa merayakan dengan mengirimkan kue atau makanan manis yang identik dengan hari kasih sayang. 


Memanfaatkan momen valentine pelaku UKM mulai menghadirkan produk yang sesuai untuk perayaan hari kasih sayang tersebut. Mereka melakukan beragam inovasi, tidak hanya berinovasi dalam produk, mereka juga memulai langkah baru untuk memasarkan produknya. Seperti yang dilakukan oleh Fasta Bakery, pelaku UMKM asal Kabupaten Tuban.



Fastabiqul Khoirot, yang akrab disapa Fasta adalah seorang pria berusia 27 tahun yang kini memiliki tiga kanal bisnis, yaitu bakery, madu murni, dan outbound di Kecamatan Tuban, Jawa Timur. Namun bisnis terlama yang ia jalani adalah Fasta Bakery, sebuah bisnis keluarga yang telah berdiri sejak tahun 2007. 



Menyambut perayaan valentine kali ini, Fasta Bakery gencar mempromosikan varian Cake Love. Kue berbentuk hati ini dapat dipesan para pelanggan yang ingin merayakan hari kasih sayang dapat mengirimkan tanda kasihnya. Pelanggan dapat memesan kue ini minimal tiga hari sebelum perayaan valentine dan Fasta Bakery dapat mengirimkannya langsung kepada penerima.


Bercerita tentang Fasta Bakery, toko kue ini berawal saat Fasta yang masih duduk di bangku kelas 5 SD membantu sang Ibu untuk membuat dan berjualan donat kentang dengan berkeliling kampung sepulang sekolah. Hal itu terus dilakukan, hingga di tahun 2012 Fasta dan Ibunya memutuskan untuk tidak lagi berkeliling dan berjualan di rumah saja. Kini, Fasta Bakery telah memiliki tujuh orang karyawan dengan omzet sekitar 40 - 50 juta perbulannya.


Di saat pandemi mulai menyerang pada bulan Maret 2020 dan banyak kegiatan dilakukan secara online, Fasta memiliki waktu luang yang lebih banyak. Kesempatan ini digunakan untuk  menambah ilmu dan wawasan baru dengan mengikuti pelatihan-pelatihan online, salah satunya pelatihan Digital Entrepreneurship Academy yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Google Indonesia. Saat itu Fasta mulai tersadar untuk melakukan promosi pada usahanya secara online untuk menjangkau pasar yang lebih luas karena sebelumnya hanya menargetkan orang-orang di daerah sekitar Tuban.


Laman Google Bisnisku dan website Fasta Bakery


“Saya sangat tertarik pada materi mengenai konten marketing dan copywriting karena sesuai dengan kebutuhan saya untuk mempromosikan lewat media sosial. Setelah pelatihan, saya langsung mengaplikasikan ilmu yang saya dapat dengan mendaftarkan usaha saya pada Google Bisnisku. Kemudian saya juga jadi lebih mengerti bagaimana memanfaatkan media sosial untuk berpromosi dengan membuat konten dan feed yang menarik untuk dikunjungi para pelanggan. Kepercayaan diri saya meningkat setelah mengikuti pelatihan ini karena banyak menemukan wawasan dan ilmu baru yang bisa diaplikasikan dalam usaha keluarga saya dan juga menjadi lebih semangat dan percaya diri untuk membuat usaha yang Ibu saya rintis sedari dulu menjadi lebih berkembang dan semakin maju lagi,” ungkap Fasta.


Saat ini, Fasta Bakery sudah memiliki rating bintang 4.5 di Google Bisnisku, dan juga telah memiliki sebuah website. Kedua hal ini menjadi wadah untuk menampung testimoni para pelanggan sekaligus untuk meningkatkan kepercayaan konsumen. Selain itu, hal ini diakui Fasta dapat memudahkan pelanggan jika ingin datang ke toko.