Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sambut Ramadan, UKM asal Madiun memanfaatkan digital marketing untuk lebih dekat dengan konsumen


Bulan Ramadan segera datang, semua orang tengah bersiap menyambutnya termasuk para pelaku UKM. Meski ini adalah kali kedua bulan Ramadan di tengah pandemi, namun tak menyurutkan niat pelaku UKM dalam menjalankan bisnisnya, Octaviani Nur Widhayati salah satunya.


Pilihan isi yang bisa di sesuaikan dengan keinginan customer.



Octaviani adalah seorang Ibu berusia 35 tahun. Mulanya, ia melihat pangsa pasar yang cukup besar di daerah Madiun. Banyak peminat yang menginginkan parcel dan kue kering untuk lebaran. Lalu, mulai lah Octaviani menjalankan bisnisnya di tahun 2016. Kendalanya, di saat mendekati hari raya Idul Fitri, pesanan yang ia terima sangat membludak. Namun setelah itu, ia pernah sama sekali tidak mendapat pesanan selama satu bulan.


Beragam kue kering yang dijual Octaviani



“Cobaan kembali datang ketika suami saya terkena PHK akibat pandemi, saya pun sempat mencoba bisnis kecil lainnya dibidang tanaman hias. Melihat kendala yang saya alami, saya berpikir untuk mengikuti pelatihan online tentang dunia digital. Saya ingin menambah pengetahuan tentang pemasaran di dunia digital serta bagaimana cara bertahan pada masa pandemi ditengah kemajuan teknologi,” ungkapnya.



Pada November 2020, Octaviani dan suami mengikuti pelatihan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo RI yang bekerja sama dengan Google Indonesia. Tujuannya tentu saja agar produk parcel, kue kering, dan tanaman hias yang ia dan suaminya jual banyak diminati pembeli. Pada saat pelatihan, ia mempelajari bagaimana berjualan online yang baik melalui beriklan melalui media digital, membuat website, dan Google Bisnisku


Google Bisnisku untuk membantu pelanggan menemukan alamat dan kontak. 



“Saya baru tahu bahwa Google menyediakan suatu aplikasi gratis yang dapat membantu kami sebagai UKM untuk go-digital. Bagi saya, aplikasi Google Bisnisku merupakan sesuatu yang luar biasa. Saya sangat terkejut mengetahui bahwa saya selama ini tidak pernah menggunakan aplikasi yang dapat membantu perkembangan usaha saya. Dan yang paling mengagumkan adalah aplikasi ini gratis, selain itu saya juga memanfaatkan blog untuk lebih memperkenalkan usaha saya”.


Beragam jenis parcel yang dijual Octaviani


Kini, bisnis grosir kue lebaran dan parcel Octaviani sudah berjalan selama lima tahun. Biasanya, penjualan tertinggi usahanya terjadi selama bulan Ramadan, dimana ia bisa menjual 70 pax parcel, 50 karton kue kaleng, dan 100 toples kue kering. Untuk mempersiapkan pesanan yang membludak ini, Octaviani memanfaatkan software penjualan untuk mempermudah rekap dan mutasi order.



Untuk membuat usahanya bisa terus berkembang lebih baik lagi, Octaviani tengah menekuni cara membuat website untuk bisnis. Melalui belajar digital marketing, Octaviani bisa membantu keluarga untuk bisa tetap bertahan hidup. Harapan kedepannya Octaviani ingin terus berinovasi dengan produk yang ia jual dan memaksimalkan pemanfaatan digital.