Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Nadiem Makarim, Mendikbud Ristek ucapkan selamat kepada lulusan Bangkit 2021

Pada wisuda Bangkit 2021, dua peserta, Abid Juliant Indraswara (Abid) dai Universitas Tidar Magelang dan Arzalia Khairunnisa Yasmine (Arzi) dari Universitas Udayana Bali, berkesempatan untuk mengobrol langsung dengan Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.

Nadiem mengucapkan, “Selamat sudah masuk ke program Bangkit, ini adalah satu program yang ingin diikuti banyak orang. Program Bangkit adalah salah satu program di Kampus Merdeka yang membuat kita semua bangga karena jumlahnya sangat besar. Program Bangkit sangat dekat dengan hati saya karena ini memenuhi sekaligus mempertemukan aspek entrepreneurship, teknologi, dan dampak sosial.”

Abid yang mempelajari kurikulum machine learning bercerita, “Awalnya saya pesimis bisa menyelesaikan Bangkit, karena saat memulai program ini bersamaan dengan ayah saya yang kehilangan pekerjaan sebagai penjual pupuk dan akhirnya banting setir membuka usaha warung soto di rumah. Tetapi melihat kerja keras orangtua yang menginginkan saya menyelesaikan program ini dan juga dosen pembimbing yang selalu menginspirasi, saya pun bersemangat untuk menyelesaikannya.”



Abid menambahkan, “Bagi saya, Bangkit adalah harapan untuk masa depan yang lebih cerah. Hanya di sini orang seperti saya bisa belajar kurikulum dunia terbaik dan langsung dari instruktur terbaik. Tak hanya teknologi, saya juga belajar mengembangkan karir. Saya bercita-cita untuk meraih Tensorflow Developer Certificate dari Google agar bisa menjadi machine learning specialist, khususnya di bidang data science. Kedepannya saya ingin membangun startup di industri pertanian yang berbasis AI.”

Sementara itu, Arzi yang mempelajari kurikulum cloud computing menceritakan capstone project (proyek final) yang dikerjakan bersama timnya. Aivative Team merancang aplikasi Buangin yang dibuat karena permasalahan sampah di lingkungan. “Tujuan kami mewujudkan konsep smart city di bidang lingkungan hidup. Oleh karena itu kami mengembangkan aplikasi perpaduan cloud computing, machine learning dan mobile development yang dapat mengefektifkan sistem pengangkutan sampah oleh petugas. Kami berharap, proposal matching fund kami disetujui oleh Kedaireka agar bisa direalisasikan bersama Lab Inkubasi dari Universitas Udayana,” ujar Arzi.



Pada kesempatan ini, Nadiem juga menjelaskan, “Visi Kampus Merdeka adalah untuk memerdekakan mahasiswa dan dosen untuk mencari ilmu dan pengalaman di berbagai macam tempat. Sekarang, semua institusi berkualitas, baik di sektor sosial, industri, dan riset bisa menjadi mini universitas, di mana mahasiswa dan dosen sama-sama mencari ilmu, berpartisipasi, membimbing dan mendapatkan pengalaman berbagai macam program di luar kampus.”



Dengarkan diskusi selengkapnya di Wisuda Bangkit 2021!