UMKM asal Lombok menerapkan strategi digital marketing di era pandemi
Memperingati Hari Nasional UMKM pada 12 Agustus 2021, tiga peserta program Dukung UMKM Indonesia Timur berbagi pengalaman mereka kembali bangkit di era pandemi.
Mulanya, Ni Luh Komang Novia Paramitha hobi melakukan berbagai kerajinan tangan selama mengenyam pendidikan di Universitas Udayana, Bali. Baru di tahun 2018 Novia mulai menekuni bisnisnya secara serius yang ia beri nama KAMI handycraft, berlokasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Beberapa produk yang ia buat seperti buket bunga yang terbuat dari kertas, bisa juga yang terbuat dari uang, gift frame, hampers untuk baby born atau wedding, dan juga keperluan lainnya sebagai hadiah atau souvenir.
Saat mengawali bisnis kriya, Novia menjalankan segalanya seorang diri, dari mulai otodidak belajar paper hand craft, pemasaran, menjadi admin untuk melayani pelanggan, hingga mengatur keuangan. Setelah kewalahan sendiri, ia pun memiliki dua karyawan lain untuk membantu proses produksi dan sosial media. Lalu pandemi datang di tahun 2020, yang menjadikan titik terberatnya selama menjalankan usaha KAMI handycraft. Pada saat itu omzetnya menurun drastis, bahkan bisa dibilang tidak ada pemasukan sama sekali, sedangkan ia harus tetap bertanggung jawab terhadap gaji karyawannya.
“Saya rasa tidak ada UMKM yang memiliki persiapan untuk menghadapi pandemi, semuanya terasa begitu tiba-tiba dan berat. Tidak ada jalan untuk mencapai market saya sebelumnya, karena mereka saat itu lebih memprioritaskan alokasi keuangan untuk kebutuhan pokok dan darurat, bukan untuk hura-hura, apalagi membeli hadiah untuk orang lain, sedangkan itu adalah mata pencaharian saya,” ungkap wanita berusia 26 tahun ini.
Novia pun memutar otak untuk bisa kembali menjangkau marketnya, karena di masa pandemi ini orang-orang lebih menghabiskan waktu di dunia maya, ia pun mengikuti berbagai pelatihan digital marketing bagi UMKM dari Google, seperti Gapura Digital dan Women Will, hingga yang terbaru pelatihan Dukung UMKM Indonesia Timur yang diinisiasi oleh Google bersama Kementerian Perdagangan.
Di program Dukung UMKM Indonesia Timur, Novia belajar bagaimana cara melakukan pemasaran secara digital dengan memanfaatkan fitur-fitur pemasaran yang bisa digunakan secara gratis dari Google. Seperti di Google My Business, Novia mengoptimalkan postingan foto-foto yang menarik, kemudian meminta para customer untuk memberikan review untuk meningkatkan kepercayaan calon customer. Hasilnya, akun GMB KAMI handycraft mendapatkan 5 bintang dari 26 reviews. Akunnya pun dilengkapi dengan mencantumkan alamat rukonya di Google Maps dan membuat laman business site.
Kemudian Novia juga belajar menggunakan Google Ads, tujuannya, ketika orang mencari hadiah di Lombok pada laman Google Search, produknya bisa tampil lebih awal. Pada sesi mentoring Dukung UMKM Indonesia Timur, Novia mendapat ilmu pemasaran di era pandemi yaitu pemasaran tidak langsung dengan memberi sugesti apa yang harus customer beli di era pandemi. Novia pun menyesuaikan hampersnya dengan menyediakan paket isoman yang berisi obat-obatan dan corona safety kit, agar para customer yang stay at home tetap bisa bersilaturahmi.
“Setelah belajar, praktekkan dan evaluasi, akhirnya kami mencapai omzet dua kali lipat dibandingkan sebelum pandemi. Kami sangat berterimakasih dengan program Dukung UMKM Indonesia Timur karena sudah peduli dengan kami para UMKM di Lombok. Sesuai dengan rekomendasi mentor, kini saya mulai menerapkan strategi kolaborasi dengan para pemangku UMKM di Lombok agar bisa saling membantu,” tutup Novia.