Cara Cepat Mempelajari Algoritma dan Pemrograman
Algoritma dan Pemrograman dapat dianggap sebagai resep yang menggambarkan langkah-langkah tepat yang diambil komputer untuk memecahkan masalah atau mencapai suatu tujuan. Kita semua pernah melihat resep makanan - mereka mencantumkan bahan-bahan yang dibutuhkan dan serangkaian langkah untuk membuat makanan yang dijelaskan. Nah, algoritma memang seperti itu. Dalam bahasa komputer, kata untuk resep adalah prosedur, dan bahannya disebut input. Komputer Anda melihat prosedur Anda, mengikutinya ke surat itu, dan Anda dapat melihat hasilnya, yang disebut output. Algoritma pemrograman menjelaskan cara melakukan sesuatu, dan komputer Anda akan melakukannya persis seperti itu setiap saat.
Artikel ini akan membahas secara detail topik seputar algoritma, seperti berikut ini :
1. Memahami Algoritma Dasar
2. Definisi Algoritma
3. Perbedaan Algoritma dan Program
4. Algoritma adalah Jantung Informatika
5. Mekanisme Implementasi Algoritma oleh Prosesor
6. Belajar Memprogram dan Belajar Bahasa Pemrograman
7. Menilai Tentang Algoritma
8. Presentasi Algoritma
9. Struktur Algoritma Dasar
10. Tahapan dalam Pemrograman
2. Definisi Algoritma
3. Perbedaan Algoritma dan Program
4. Algoritma adalah Jantung Informatika
5. Mekanisme Implementasi Algoritma oleh Prosesor
6. Belajar Memprogram dan Belajar Bahasa Pemrograman
7. Menilai Tentang Algoritma
8. Presentasi Algoritma
9. Struktur Algoritma Dasar
10. Tahapan dalam Pemrograman
Pembelajaran Algoritma dan Pemrograman
Berikut ini adalah solusi untuk Cara Cepat Mempelajari Algoritma dan Pemrograman :
1. Memahami Algoritma Dasar
Dilihat dari asal muasal kata tersebut, kata Algoritma sendiri memiliki sejarah yang aneh. Orang hanya menemukan kata algorism yang artinya proses penghitungan dengan angka arab. Anda dikatakan sebagai algorist jika Anda menghitung menggunakan angka Arab. Ahli bahasa mencoba menemukan asal kata ini, tetapi hasilnya tidak memuaskan. Akhirnya, sejarawan matematika menemukan asal muasal kata yang berasal dari nama penulis buku terkenal Arab Abu Ja'far Muhammad Ibn Musa Al-Khuwarizmi. Al-Khuwarizmi dibaca oleh orang Barat sebagai Algorisme. Al-Khuwarizmi menulis buku berjudul Kitab Al Jabar Wal-Muqabala yang berarti "Kitab restorasi dan reduksi". Dari judul buku tersebut kita juga mendapatkan akar kata "Aljabar" (Aljabar). Perubahan kata dari algorism ke algorithm terjadi karena algorism kata sering dikacaukan dengan aritmatika, sehingga sufiks –sm berubah menjadi –thm. Karena penghitungan dengan angka arab sudah menjadi hal yang lumrah, lambat laun kata algorithm secara bertahap digunakan sebagai metode penghitungan (computation) secara umum, sehingga kehilangan arti dari kata aslinya. Dalam bahasa Indonesia, kata algorithm diserap menjadi suatu algoritma.
2. Definisi Algoritma
Algoritma merupakan urutan langkah-langkah logis untuk menyelesaikan masalah yang disusun secara sistematis dan logis. Kata logis adalah kata kunci dalam algoritma. Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan harus dapat menentukan apakah benar atau tidak. Dalam beberapa konteks, algoritma adalah spesifikasi urutan langkah-langkah untuk melakukan pekerjaan tertentu. Pertimbangan dalam memilih suatu algoritma adalah, pertama, algoritma tersebut harus benar. Artinya algoritma akan memberikan keluaran yang diinginkan dari sejumlah masukan. Tidak peduli seberapa bagus algoritmanya, jika hasilnya salah, itu pasti bukan algoritma yang baik.
Pertimbangan kedua yang harus diperhatikan adalah kita harus mengetahui seberapa bagus hasil yang dicapai oleh algoritma tersebut. Ini sangat penting dalam algoritma untuk menyelesaikan masalah yang membutuhkan hasil perkiraan (hasil perkiraan). Algoritma yang baik harus menghasilkan hasil yang sedekat mungkin dengan nilai sebenarnya.
Ketiga adalah efisiensi algoritma. Efisiensi algoritma dapat dilihat dari 2 hal yaitu efisiensi waktu dan memori. Meskipun algoritma memberikan keluaran yang benar (paling mendekati), jika kita harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan keluarannya, biasanya algoritma tersebut tidak akan digunakan, semua orang menginginkan keluaran yang cepat. Begitu juga dengan memori, semakin banyak memori yang digunakan, semakin buruk algoritmanya. Faktanya adalah setiap orang dapat membuat algoritma yang berbeda untuk menyelesaikan suatu masalah, walaupun terdapat perbedaan dalam menyusun algoritma tersebut, tentunya kita mengharapkan keluaran yang sama. Jika ini terjadi, cari algoritma yang paling efisien dan cepat.
3. Perbedaan Algoritma dan Program
Program adalah kumpulan pernyataan komputer, sedangkan metode dan tahapan sistematis dalam program adalah algoritma. Program ini ditulis dalam bahasa pemrograman. Jadi dapat dikatakan bahwa program merupakan implementasi dari suatu bahasa pemrograman. Beberapa ahli telah menyatakan bahwa:
Program = Algoritma + Bahasa (Struktur Data)
Namun, struktur data dan algoritma terkait erat dengan suatu program. Algoritma yang baik tanpa memilih struktur data yang tepat akan membuat program menjadi kurang baik, begitu pula sebaliknya.
Pembuatan algoritma memiliki banyak keunggulan diantaranya :
1. Pembuatan atau penulisan algoritma tidak bergantung pada bahasa pemrograman apa pun, artinya penulisan algoritma tidak bergantung pada bahasa pemrograman dan komputer yang menjalankannya.
2. Secara algoritma notasi dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman.
3. Terlepas dari bahasa pemogramannya, keluaran yang akan dikeluarkan sama karena algoritmanya sama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu algoritma, yaitu :
1. Teks algoritma berisi penjelasan tentang langkah-langkah dalam menyelesaikan suatu masalah. Deskripsi ini dapat ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah dipahami dan dipahami.
2. Secara algoritma notasi dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman.
3. Terlepas dari bahasa pemogramannya, keluaran yang akan dikeluarkan sama karena algoritmanya sama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu algoritma, yaitu :
1. Teks algoritma berisi penjelasan tentang langkah-langkah dalam menyelesaikan suatu masalah. Deskripsi ini dapat ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah dipahami dan dipahami.
2. Tidak ada notasi standar dalam penulisan teks algoritmik seperti notasi bahasa pemrograman. Notasi yang digunakan dalam penulisan algoritma disebut notasi algoritmik.
3. Setiap orang dapat membuat aturan penulisan algoritmik dan notasi mereka sendiri. Alasannya adalah teks algoritmik tidak sama dengan teks program. Namun, agar notasi algoritmik dapat dengan mudah diterjemahkan ke dalam notasi bahasa pemrograman tertentu, disarankan agar notasi algoritmik tersebut sesuai dengan notasi bahasa pemrograman umum.
4. Dalam notasi algoritmik ini bukan merupakan bahasa pemrograman, sehingga pseudocode dalam notasi algoritmik tidak dapat dijalankan oleh komputer. Agar dapat dijalankan oleh komputer, pseudocode dalam notasi algoritmik harus diterjemahkan atau diterjemahkan ke dalam notasi bahasa pemrograman yang dipilih. Ingatlah bahwa orang yang menulis program sangat terikat oleh aturan tata bahasa dan spesifikasi mesin yang menjalankannya.
5. Algoritma sebenarnya digunakan untuk membantu kita mengubah masalah menjadi bahasa pemrograman.
5. Algoritma sebenarnya digunakan untuk membantu kita mengubah masalah menjadi bahasa pemrograman.
Algoritma merupakan hasil pemikiran konseptual, sehingga dapat diimplementasikan oleh komputer, algoritma harus diterjemahkan ke dalam notasi bahasa pemrograman. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam terjemahan ini, yaitu:
1. Deklarasi variabel
Untuk mengetahui perlunya deklarasi variabel dalam penggunaan suatu bahasa pemrograman jika tidak semua bahasa pemrograman membutuhkannya.
2. Pemilihan tipe data
Jika bahasa pemrograman yang akan digunakan membutuhkan deklarasi variabel, ini harus dipertimbangkan saat memilih tipe data.
3. Instruksi penggunaan
Beberapa instruksi memiliki tujuan yang sama tetapi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda.
4. Aturan sintaks
Saat menulis program, kita terikat dengan aturan sintaksis pada bahasa pemrograman yang akan digunakan.
5. Tampilan hasil
Saat membuat algoritma, kami tidak memikirkan bagaimana hasilnya akan muncul. Hal-hal teknis ini dijaga saat mengubahnya menjadi program.
6. Pengoperasian compiler atau interpreter.
Bahasa pemrograman yang digunakan termasuk dalam kelompok compiler atau interpreter.
4. Algoritma adalah Jantung Informatika
Algoritma adalah inti dari ilmu komputer atau informatika. Banyak cabang ilmu komputer mengacu pada terminologi algoritma. Namun, jangan berasumsi bahwa algoritma identik dengan ilmu komputer. Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak bagian yang dinyatakan dalam suatu algoritma. Cara membuat kue atau hidangan yang tercantum dalam resep juga bisa disebut algoritma. Dalam setiap resep selalu ada urutan langkah-langkah untuk membuat suatu hidangan. Jika kecepatannya tidak logis, hidangan yang diinginkan tidak dapat diproduksi. Bunda yang mencoba resep akan membaca langkah-langkah pembuatannya satu per satu kemudian mereka menjalankan proses sesuai dengan yang mereka baca. Secara umum pihak-pihak (objek) yang melakukan proses tersebut disebut prosesor.
Prosesor ini dapat berupa manusia, komputer, robot, atau perangkat elektronik lainnya. Prosesor melakukan proses dengan menjalankan atau "menjalankan" algoritma yang menjelaskan proses tersebut.
Algoritma merupakan gambaran pola perilaku yang diekspresikan secara primitif, yaitu tindakan yang telah didefinisikan dan diberi nama sebelumnya, dan diasumsikan sebelumnya bahwa tindakan tersebut dapat dilakukan sehingga dapat menimbulkan peristiwa.
Algoritma merupakan gambaran pola perilaku yang diekspresikan secara primitif, yaitu tindakan yang telah didefinisikan dan diberi nama sebelumnya, dan diasumsikan sebelumnya bahwa tindakan tersebut dapat dilakukan sehingga dapat menimbulkan peristiwa.
Menerapkan algoritma berarti mengerjakan langkah-langkah dalam algoritma. Prosesor bekerja pada proses sesuai dengan algoritma yang diberikan padanya. Si juru masak membuat kue berdasarkan resep yang diberikan kepadanya, sang pianis memainkan lagu berdasarkan papan catatan musik.
Oleh karena itu, suatu algoritma harus diekspresikan dalam bentuk yang dapat didukung oleh prosesor. Jadi prosesor harus :
- Pahami setiap langkah dalam algoritma.
- Lakukan operasi yang sesuai dengan langkah itu.
Contoh algoritma dalam kehidupan sehari-hari
5. Mekanisme Implementasi Algoritma oleh Prosesor
Komputer hanyalah satu prosesor. Agar dapat diimplementasikan oleh komputer, algoritma harus dituliskan dalam notasi bahasa pemrograman sehingga disebut program. Jadi program merupakan perwujudan atau implementasi teknis dari suatu algoritma yang ditulis dalam bahasa pemrograman tertentu sehingga dapat diimplementasikan oleh komputer.
Kata "algoritma" dan "program" sering digunakan secara bergantian. Misalnya, ada orang yang mengatakan hal seperti ini: "program penyortiran data menggunakan algoritma urutan pilihan". Atau pertanyaan seperti ini: "Bagaimana algoritma dan program menggambarkan grafik?". Jika Anda sudah memahami arti dari algoritma yang telah disebutkan sebelumnya, Anda dapat membedakan arti dari kata algoritma dan program. Algoritma adalah langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah, sedangkan pemrograman adalah realisasi dari algoritma dalam suatu bahasa pemrograman.
Program yang ditulis dalam salah satu bahasa pemrograman dan kegiatan pembuatan program disebut pemograman (programming). Orang yang menulis program disebut programmer. Setiap langkah dalam program disebut pernyataan atau instruksi. Jadi, program ini terdiri dari serangkaian instruksi. Ketika sebuah instruksi dijalankan, operasi sesuai dengan instruksi itu dilakukan di komputer.
Program yang ditulis dalam salah satu bahasa pemrograman dan kegiatan pembuatan program disebut pemograman (programming). Orang yang menulis program disebut programmer. Setiap langkah dalam program disebut pernyataan atau instruksi. Jadi, program ini terdiri dari serangkaian instruksi. Ketika sebuah instruksi dijalankan, operasi sesuai dengan instruksi itu dilakukan di komputer.
Secara garis besar komputer terdiri dari empat komponen utama yaitu, perangkat masukan, perangkat keluaran, unit pengolah utama, dan memori. Central Processing Unit (CPU) adalah “otak” komputer, yang berfungsi untuk melakukan operasi dasar seperti operasi perbandingan, operasi kalkulasi, operasi pembacaan, dan operasi penulisan. Memori merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan atau mengingat.
Apa yang disimpan dalam memori adalah program yang berisi operasi yang akan dilakukan oleh CPU dan data atau informasi (sesuatu proses sedang beroperasi). Perangkat input dan output (perangkat I / O) adalah perangkat yang memasukkan data atau program ke dalam memori, dan merupakan alat yang digunakan komputer untuk mengkomunikasikan hasil dari aktivitasnya. Contoh perangkat input termasuk keyboard, pemindai, dan disk. Contoh perangkat keluaran adalah, layar (monitor), printer dan disk.
Contoh komponen utama sebuah komputer seperti berikut :
Mekanisme kerja keempat komponen di atas dapat dijelaskan sebagai memulai program yang dimasukkan ke dalam memori komputer. Saat program dijalankan (dieksekusi), setiap instruksi yang telah tersimpan di memori dikirim ke CPU. CPU melakukan operasi sesuai dengan instruksi ini. Ketika suatu operasi membutuhkan data, data tersebut dibaca dari perangkat input, disimpan dalam memori dan kemudian dikirim ke CPU untuk operasi yang membutuhkannya. Ketika proses menghasilkan keluaran atau informasi, keluaran tersebut disimpan dalam memori, kemudian memori menulis keluaran tersebut ke perangkat keluaran. Misalnya dengan menampilkannya di layar monitor.
6. Belajar Memprogram dan Belajar Bahasa Pemrograman
Belajar program tidak sama dengan belajar bahasa pemrograman. Belajar program adalah belajar tentang metodologi pemecahan masalah, kemudian menaruhnya ke dalam notasi khusus yang mudah dibaca dan dipahami. Sedangkan mempelajari bahasa pemrograman berarti belajar menggunakan bahasa dengan aturan tata bahasanya, pernyataan, prosedur operasi penyusun, dan menggunakan pernyataan tersebut untuk membuat program yang ditulis hanya dalam bahasa itu. Hingga saat ini terdapat puluhan bahasa pemrograman, diantaranya bahasa assembly (assembly), Fortran, Cobol, Ada, PL / I, Algol, Pascal, C, C ++, Basic, Prolog, LISP, PRG, bahasa simulasi seperti CSMP, Simscript, GPSS dan Dinamo.
Berdasarkan penjelasan di atas, bahasa pemrograman dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
1. Bahasa pemrograman tujuan khusus, yang termasuk dalam grup ini adalah Cobol (untuk aplikasi bisnis dan Techoistrasi). Fortran (komputasi ilmiah terapan), bahasa assembly (pemrograman mesin terapan), Prolog (kecerdasan buatan terapan), bahasa simulasi, dan sebagainya.
2. Bahasa pemrograman tujuan umum, yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bahasa Pascal, Basic dan C. Tentu saja pembagian ini tidak kaku. Diskusi bertujuan khusus tidak berarti mereka tidak dapat digunakan untuk aplikasi lain. Cobol misalnya bisa juga digunakan untuk aplikasi ilmiah, hanya saja kemampuannya terbatas. Yang jelas adalah bahwa bahasa pemrograman yang berbeda dikembangkan untuk berbagai aplikasi yang berbeda.
Berdasarkan apakah notasi bahasa pemrograman lebih mirip dengan mesin atau bahasa manusia, bahasa pemrograman diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu :
1. Bahasa tingkat rendah
Jenis bahasa ini dirancang agar setiap pengajaran dilakukan langsung oleh komputer, tanpa harus melalui penerjemah. Contohnya adalah bahasa mesin. CPU mengambil instruksi dari memori, segera memahaminya dan segera menjalankan operasinya. Bahasa tingkat rendah bersifat primitif, sangat sederhana, berorientasi lebih dekat ke mesin, dan sulit untuk dipahami manusia. Sedangkan bahasa assembly termasuk dalam kelompok ini karena notasi yang digunakan dalam bahasa ini lebih dekat dengan mesin, walaupun untuk menjalankan instruksinya tetap perlu diterjemahkan ke dalam bahasa mesin.
2. Bahasa tingkat tinggi
Bahasa ini membuat pemrograman lebih mudah dipahami, lebih manusiawi, dan berorientasi pada bahasa manusia (Inggris). Namun, program dalam bahasa tingkat tinggi tidak dapat diimplementasikan secara langsung oleh komputer. Ini perlu diterjemahkan oleh penerjemah bahasa (disebut compiler atau compiler) ke dalam bahasa mesin sebelum dijalankan oleh CPU. Contoh bahasa tingkat tinggi adalah Pascal, PL / I, Ada, Cobol, Basic, Fortran, C, C ++, dan sebagainya.
Bahasa pemrograman juga dapat dikelompokkan sesuai dengan tujuan dan fungsinya. Diantaranya adalah :
7. Menilai Tentang Algoritma
Ketika manusia mencoba untuk memecahkan suatu masalah, maka metode atau teknik yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut kemungkinan besar banyak sekali (tidak hanya satu). Dan kami memilih mana yang terbaik di antara teknik-teknik itu. Ini sama dengan algoritma, yang memungkinkan suatu masalah diselesaikan dengan metode dan logika yang berbeda.
Bagaimana mengukur algoritma mana yang terbaik ?
Beberapa syarat untuk menjadi algoritma yang baik adalah sebagai berikut :
1. Tingkat kepercayaan yang tinggi (realibilitas). Hasil yang diperoleh dari proses tersebut harus memiliki keakuratan yang tinggi dan benar.
2. Pemrosesan yang efisien (biaya rendah). Prosesnya harus diselesaikan secepat mungkin dan frekuensi kalkulasi sesingkat mungkin.
3. Umumnya ini bukan sesuatu yang harus diselesaikan hanya untuk satu kasus, tetapi juga untuk kasus lain yang lebih umum.
4. Bisa dikembangkan (diupgrade). Itu pasti sesuatu yang bisa kita kembangkan lebih lanjut berdasarkan perubahan persyaratan yang ada.
5. Mudah dipahami, Siapapun yang melihatnya akan dapat memahami algoritma Anda. Kesulitan memahami suatu program akan mempersulit pengelolaannya.
6. Portabilitas tinggi yang dapat dengan mudah diimplementasikan di berbagai platform komputer.
7. Tepat dan teliti, setiap instruksi harus ditulis dengan hati-hati dan tanpa ragu-ragu, sehingga setiap instruksi harus dinyatakan secara eksplisit dan tidak ada bagian yang dihilangkan karena diasumsikan prosesor telah memahaminya. Setiap langkah harus jelas dan pasti.
Misalnya : Tambahkan 1 atau 2 ke x
Instruksi di atas menimbulkan keraguan mengapa:
Misalnya : Tambahkan 1 atau 2 ke x
Instruksi di atas menimbulkan keraguan mengapa:
A. Jumlah langkah atau instruksi terbatas dan pasti. Artinya, untuk jumlah kasus yang sama, langkah-langkahnya harus tetap dan pasti meski datanya berbeda.
B. Ini harus efektif, tidak boleh ada instruksi yang tidak mungkin dilakukan oleh prosesor.
Contoh: Hitung akar kuadrat dari 2 dengan tepat.
Petunjuk di atas kurang efektif, solusinya agar efektif petunjuk harus diubah.
Misalnya: Hitung akar dari 2 hingga lima angka desimal.
- Harus diakhiri. Jalannya algoritms harus memiliki kriteria berhenti. Pertanyaannya, apakah jika jumlah instruksi terbatas maka harus dihentikan?
- Output yang dihasilkan sudah pas. Jika langkah-langkah algoritmik logis dan diikuti dengan hati-hati maka keluaran yang diinginkan dihasilkan.
Sedangkan kriteria algoritma menurut Donald E. Knuth adalah :
1. Input: algoritma dapat memiliki nol atau lebih masukan dari luar.
2. Output: algoritma harus memiliki setidaknya satu keluaran.
3. Kepastian: algoritma memiliki instruksi yang jelas dan tidak membingungkan.
4. Keterbatasan: algoritma harus memiliki peran penghenti.
5. Efektivitas (tepat dan efisien): algoritma harus diterapkan dan seefektif mungkin. Contoh instruksi yang tidak efektif adalah: A = A + 0 atau A = A * 1
2. Output: algoritma harus memiliki setidaknya satu keluaran.
3. Kepastian: algoritma memiliki instruksi yang jelas dan tidak membingungkan.
4. Keterbatasan: algoritma harus memiliki peran penghenti.
5. Efektivitas (tepat dan efisien): algoritma harus diterapkan dan seefektif mungkin. Contoh instruksi yang tidak efektif adalah: A = A + 0 atau A = A * 1
Tetapi ada program yang dirancang untuk tidak dapat ditentukan sebagai contoh sistem operasi.
8. Presentasi Algoritma
Secara garis besar algoritma dapat disajikan dalam 2 bentuk yaitu teks dan gambar. Algoritma tersebut disajikan secara tertulis yaitu dengan struktur bahasa tertentu. Misalnya bahasa Indonesia atau Inggris dan pseudocode.
Pseudocode merupakan kode yang mirip dengan kode pemrograman sebenarnya seperti Pascal, atau C, sehingga lebih tepat digunakan untuk mendeskripsikan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada programmer.
Pseudocode merupakan kode yang mirip dengan kode pemrograman sebenarnya seperti Pascal, atau C, sehingga lebih tepat digunakan untuk mendeskripsikan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada programmer.
Sedangkan algoritma disajikan dengan gambar, misalnya dengan diagram alir. Secara umum, pseudocode mengungkapkan ide secara informal dalam proses pengembangan algoritma. Salah satu cara untuk menghasilkan kode pseudo adalah dengan memperluas aturan bahasa formal yang akan digunakan untuk mengekspresikan versi akhir algoritma. Pendekatan ini umumnya digunakan apabila bahasa pemrograman yang akan digunakan sudah diketahui sejak awal.
Flowchart adalah gambar atau diagram yang menunjukkan urutan dan hubungan antara proses dan pernyataannya. Gambar ini diwakili oleh simbol. Jadi setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan proses digambarkan dengan menghubungkan garis. Penggunaan diagram alur (flowchart) akan memudahkan kita untuk memeriksa bagian-bagian yang terlupa dalam analisis masalah.
Selain itu, diagram alir juga berguna sebagai sarana komunikasi antar programmer yang bekerja dalam suatu tim proyek. Ada dua macam diagram alir (flowchart) yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu :
1. Bagan alir sistem adalah bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan prosedur dan proses suatu file dalam suatu media hingga menjadi file di media lain, dalam suatu sistem pengolahan data.
Ada beberapa contoh flowchart sistem seperti berikut ini :
2. Flowchart Program adalah bagan dengan simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses dan hubungan antar proses secara detail dalam suatu program.
Aturan Umum untuk Membuat Diagram Alir Program (flowchart)
Dalam pembuatan flowchart program tidak ada rumus atau standar yang mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil berpikir dalam menganalisis suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan bisa berbeda-beda antara satu programmer dengan programmer lainnya. Namun secara umum setiap pengolahan selalu terdiri dari 3 bagian utama yaitu: Input, Pengolahan dan Output.
Berikut ini adalah pengolahan data dengan komputer beserta urutan dan solusinya :
1. START
Berisi pernyataan untuk persiapan peralatan yang diperlukan sebelum menangani pemecahan masalah.
2. READ
Berisi pernyataan aktivitas untuk membaca data dari perangkat input.
3. PROSES
Berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan masalah menurut data yang dibaca.
4. WRITE
Berisi pernyataan untuk merekam hasil kegiatan ke peralatan keluaran.
5. END
Akhir dari aktivitas pemrosesan.
Meskipun tidak ada aturan standar untuk menyiapkan flowchart, ada sejumlah saran yaitu :
1. Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit-belit sehingga jalannya proses menjadi singkat.
2. Jalannya proses ditarik dari atas ke bawah dan panah ditunjukkan untuk kejelasan.
3. Flowchart dimulai pada satu titik START dan diakhiri dengan END.
Berikut beberapa contoh simbol diagram alur yang disetujui oleh dunia pemrograman :
3. Flowchart dimulai pada satu titik START dan diakhiri dengan END.
Berikut beberapa contoh simbol diagram alur yang disetujui oleh dunia pemrograman :
Untuk memahami lebih dalam tentang diagram alur ini, akan diambil kasus sederhana.
Contoh kasus : Membuat desain program menggunakan flowchart, cari luas persegi panjang.
Solusi : Rumus mencari luas persegi panjang adalah: L=p.l
Untuk menjelaskannya, L adalah luas persegi panjang, p adalah panjang persegi, dan l adalah lebar persegi.
Keterangan :
1. Simbol pertama menunjukkan dimulainya program.
2. Simbol kedua menunjukkan bahwa input data adalah dari p dan l.
3. Data dari p dan l akan diolah pada simbol ketiga menggunakan rumus L = p. l.
4. Simbol keempat menunjukkan keluaran proses dari simbol ketiga.
5. Simbol kelima atau terakhir menunjukkan akhir program dengan tanda Selesai.
9. Struktur Algoritma Dasar
Algoritma berisi langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu masalah. Langkah-langkah tersebut dapat berupa urutan tindakan (sequence), pemilihan tindakan (selection), pengulangan tindakan (iteration) atau kombinasi ketiganya. Jadi ada tiga struktur dasar untuk pengembangan algoritma, yaitu :
1. Struktur Runtunan digunakan untuk program yang pernyataannya berurutan.
2. Struktur Pemilihan digunakan untuk program yang menggunakan pemilihan kondisi.
3. Struktur Perulangan digunakan untuk program yang pernyataannya akan dieksekusi berulang kali.
Dalam Algoritma, simbol (sintaks) dari bahasa pemrograman tertentu tidak digunakan, tetapi bersifat umum dan tidak bergantung pada bahasa pemrograman apa pun. Notasi algoritma dapat digunakan untuk semua bahasa pemrograman.
Definisi Pseudo-code
Kode atau tanda yang menyerupai (pseudo) atau menjelaskan cara memecahkan masalah. Pseudo-code sering digunakan oleh manusia untuk menulis algoritma.
Contoh kasus: mencari bilangan terbesar dari dua bilangan yang dimasukkan
Solusi Pseudo-code:
1. Masukkan angka pertama
2. Masukkan angka kedua
3. Jika angka pertama > angka kedua lalu lanjutkan ke langkah 4, jika tidak lanjutkan ke langkah 5.
4. Tunjukkan nomor pertama
5. Tunjukkan angka kedua
2. Masukkan angka kedua
3. Jika angka pertama > angka kedua lalu lanjutkan ke langkah 4, jika tidak lanjutkan ke langkah 5.
4. Tunjukkan nomor pertama
5. Tunjukkan angka kedua
Solusi Algoritma:
1. Masukkan bilangan pertama (a)
2. Masukkan bilangan kedua (b)
3. if a > b then kerjakan langkah 4
4. print a
5. print b
2. Masukkan bilangan kedua (b)
3. if a > b then kerjakan langkah 4
4. print a
5. print b
Contoh lain dari Algortima dan Pseudo-code :
10. Tahapan dalam Pemrograman
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah pada pemrograman komputer adalah :
1. Definisikan Masalahnya
2. Buat Algoritma dan Struktur Solusi
3. Program Penulisan
4. Menemukan Kesalahan
5. Uji dan Verifikasi Program
6. Dokumentasi Program
7. Pemeliharaan Program
Baca juga : Cara Mempelajari Algoritma Pemrograman dan Fungsinya
2. Buat Algoritma dan Struktur Solusi
3. Program Penulisan
4. Menemukan Kesalahan
5. Uji dan Verifikasi Program
6. Dokumentasi Program
7. Pemeliharaan Program
Baca juga : Cara Mempelajari Algoritma Pemrograman dan Fungsinya
Demikian yang dapat saya sampaikan tentang Cara Cepat Mempelajari Algoritma dan Pemrograman. Semoga bermanfaat dan berguna untuk kita semua. Terima kasih