Hubungan Daya dan Energi Listrik
Hubungan daya dan energi listrik - Pernahkah Anda memperhatikan angka-angka yang tertulis pada alat-alat listrik? Misalnya pada lampu pijar bertuliskan 220V/50W atau pada setrika listrik tertera angka 200V/300W? Apa arti angka tersebut?
Angka 220/50W yang tertera pada bola lampu pijar itu artinya, lampu pijar akan menyala dengan baik pada tegangan 220 V dengan daya listrik yang digunakan sebesar 50 W.
Ini juga berarti lampu pijar itu memakai energi listrik 50 joule dalam setiap sekon.
Lalu, setrika listrik yang bertuliskan 200V/300W sudah tahu artinya, bukan?
Anda sudah belajar energi listrik, kini Anda akan belajar tentang daya listrik dan hubungannya dengan energi listrik.
Energi listrik yang dihasilkan sumber tegangan adalah W = VIt. Energi listrik yang dihasilkan setiap satu sekon disebut daya listrik.
Daya listrik dapat ditulis dengan persamaan :
P = W/t
Dimana :
P = daya listrik, satuannya watt (W)
W = energi listrik, satuannya joule (J)
t = waktu, satuannya sekon (s).
Karena W = VIt maka P = VIt/t sehingga :
P = VI
Dimana :
P = daya listrik, satuannya watt (W)
V = beda potensial, satuannya volt (V)
t = waktu, satunya sekon (s).
Contoh soal
Bola lampu pijar dipasang pada tegangan yang tepat. Jika pada bola lampu itu tertulis 220V/50W, tentukanlah :
a. kuat arus listrik yang mengalir
b. energi listrik terpakai jika bola lampu listrik menyala 5 menit.
Penyelesaian
Diketahui :
V = 220 V
P = 50 W
t = 5 menit = 300 sekon.
Ditanya :
a. I = ...?
b. W = ....?
Jawab :
a. P = VI
50 watt = 220 volt x I
I = 50 watt/220 volt
I = 0,22 A
b. P = W/t
W = Pt
W = 50 watt x 300 s
W = 15.000 J.
Catatan :
Satuan energi listrik yang lebih besar lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah kilo watt jam, atau kilo watt hour, disingkat kWh.
1 kWh = 1 kilo watt x 1 jam
1 kWh = 1.000 watt x 3.600 sekon
1 kWh = 3.600.000 watt sekon
1 kWh = 3.600.000 joule.***