10 Tips Bagaimana Guru Memimpin Diskusi Kelas Dengan Baik dan Berhasil
BlogPendidikan.net - Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh suatu keterkaitan pada suatu topik atau pokok pernyataan atau masalah dimana para peserta diskusi berusaha untuk mencapai suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama maupun pemecahan terhadap suatu masalah dengan mengemukakan sejumlah data dan argumentasi.
Metode Diskusi dapat juga dimaknai sebagai proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan di antara mereka.
Ada juga yang memaknai diskusi sebagai percakapan ilmiah yang berisikan pertukaran pendapat, pemunculan ide-ide serta pengujian pendapat yang dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok itu untuk mencari kebenaran. Meskipun diungkapkan dalam redaksi yang berbeda-beda, substansinya adalah bahwa diskusi dimaksudkan untuk penyelesaian masalah atau mencari kesepakatan dengan didukung oleh argumentasi.
Agar proses diskusi berjalan dengan baik dan berhasil BlogPendidikan.net telah merangkum dari berbagai sumber. bagaimana tips agar diskusi yang dipimpin oleh guru berhasil.
Berikut ini 10 tips tentang bagaimana seorang guru memimpin proses diskusi agar berjalan dengan baik dan berhasil:
- Mengungkapkan kembali (memarafrasekan) apa yang dikatakan oleh seorang siswa sehingga siswa tersebut merasa bahwa pertanyaan atau komentarnya dipahami dan siswa lain dapat mendengar ringkasan apa yang telah ditanyakan. Guru dapat mengatakan, ”Jadi, Anda mengatakan bahwa....”.
- Mengecek pemahaman guru tentang apa yang dikatakan siswa atau meminta siswa untuk menjelaskan apa yang mereka katakan. Anda dapat mengatakan, ”Apakah anda mengatakan bahwa....?
- Memberi pujian atau komentar yang lebih mencerahkan. Dalam hal ini, guru bisa memberi komentar, “Itu ide bagus! saya senang anda mengangkat masalah itu”.
- Mengelaborasi kontribusi siswa dengan memberi contoh atau menyarankan cara baru melihat problem. Anda dapat mengatakan, “Pendapat saudara sangat tepat dari perpesktif kelompok minoritas. Kita dapat juga mempertimbangkan bagaimana kelompok mayoritas memandang situasi yang sama.”
- Memacu diskusi dengan mempercepat tempo, menggunakan humor atau kalau perlu mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi. Guru dapat mengatakan, “Wah, di kelas ini banyak sekali pendiamnya. Tantangan anda sekarang, dalam lima menit ke depan beberapa kata yang bisa anda pikirkan tentang....?”
- Menolak ide siswa dengan santun untuk merangsang diskusi tetap berjalan. Guru bisa mengatakan, ”Saya paham ide saudara, tetapi saya tidak yakin dengan apa yang saudara katakan itu benar adanya. Adakah di antara saudara yang memiliki pengalaman yang berbeda?”
- Menengahi perbedaan pendapat antara siswa dengan mencairkan ketegangan yang muncul di antara mereka. Anda dapat mengatakan, ”Saya pikir sebenarnya antara Aminah dan Tuti tidak bertentangan satu dengan yang lain, tetapi hanya berbeda sudut pandangnya.”
- Menarik ide-ide yang berkembang dan menunjukkan hubungan di antara ide-ide tersebut. Guru bisa mengatakan, ”Seperti kita dengar dari komentar dan pendapat dari Ahmad, Faid, dan Hartsa, bahwa.....?”
- Mengubah proses diskusi dengan mengganti cara partisipasi peserta diskusi atau dengan meminta kelompok tampil ke depan. Guru bisa meminta siswa, “Sekarang mari kita bagi kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil dan kita lihat apakah....?”
- Meringkas atau mencatat bila diperlukan, ide-ide penting yang berkembang dalam diskusi di kelas. Anda dapat mengatakan, “Saya telah mencatat tiga ide penting yang muncul bahwa.....”