Apakah Metode Dikte atau Imla Masih Berlaku Saat Ini? - Techo
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apakah Metode Dikte atau Imla Masih Berlaku Saat Ini?

Apakah Metode Dikte atau Imla Masih Berlaku Saat Ini?

BlogPendidikan.net
- Metode Imla’ disebut juga metode dikte, atau metode menulis. Di mana guru membacakan acar pelajaran, dengan menyuruh siswa untuk mendikte/menulis di buku tulis. Dan imla’ dapat pula berlaku, dimana guru menuliskan materi pelajaran imla’ di papan tulis, dan setelah selesai diperlihatkan kepada siswa. Maka materi imla’ tersebut kemudian dihapus, dan menyuruh siswa untuk menuliskannya kembali di buku tulisnya.

Pada dasarnya ada dua cara yang dapat dilakukan dalam pengajaran imla di kelas. Yakni dengan cara mengimlakan materi pelajaran itu di papan tulis dan murid mencatat/menuliskannya di buku tulis, kemudian guru menghapusnya kembali dan menuliskan kelanjutan dari teks pelajaran yang di tuliskan. Kemudian imla’ dengan cara guru hanya membacakan materi pelajaran itu, kemudian murid menuliskannya di buku tulis mereka masing-masing.

Metode pembelajaran Dikte ini yang sudah sangat populer dikalangan pendidik. Baik ditingkat perguruan tinggi ataupun di tingkat SD, SMP, SMA. Kegiatan mendikte ini biasanya terjadi pada saat pembelajaran berlangsung dan kebanyakan guru yang membacakan materinya kemudian siswa-siswinya menyalin kebuku masing-masing. 

Dan salinannya itu sama persis dengan apa yang disampaikan oleh guru. Bisa dibayangkan dong, bagaimana suasana pembelajaran berlangsung. Sepi, anak hanya mencatat dan mendengarkan apa yang diucapkan oleh gurunya. Pasti akan cepat merasa bosan.

Apakah Metode Dikte Masih Berlaku Saat Ini?

Bahwa tidak seharusnya guru terus menerus mendiktekan materi yang akan diajarkannya kepada siswa. Karena pada dasarnya mendikte itu merupakan kegiatan pembelajaran menyimak yang paling sederhana. Dan yang didapatkan siswa pada kegiatan ini adalah siswa hanya bisa melatih keterampilan menulisnya saja.

Mendikte tidak salah, tetapi alangkah lebih baiknya disesuaikan dengan materi dan kondisi siswa. Ketika siswa sudah mengeluh, Bu.. tangannya pegel nulis mulu. 

Kita sebagai seorang pendidik apa harus memaksakan siswanya tetap menulis?? Sungguh sangat tersiksa anak didik kita nanti jika tetap memaksakan kehendak kita sendiri. Masih banyak ko metode-metode yang  jauh lebih menarik dan bisa membuat pembelajaran itu lebih bermakna. 

Misalnya, ketika pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai menyimak. Selain mendikte ada teknik yang lebih menarik dan menyenangkan. Bisa dengan cara simak - ulang - ucap. Dari teknik ini bisa lebih melatih siswa untuk melafalkan kata-kata dengan tepat . Dan masih banyak teknik-teknik yang jauh lebih menarik lagi.

Kita sebagai guru dan calon guru sudah selayaknya mengetahui dan memperbaiki semua metode dan teknik-teknik yang akan kita sampaikan kepada anak didik kita nanti. Dan jangan pernah membiarkan anak didik kita nanti hanya duduk manis, diam dan mendengarkan tetapi tidak mengerti dan memahami semua yang dipelajarinya. 

Biarkanlah mereka bebas menuangkan semua imajinasinya dan pengetahuannya tanpa kita batasi. Jika memang sudah menyimpang dari materi baru kita meluruskan lagi. Karena sesungguhnya guru itu tidak hanya membimbing saja tetapi harus bisa mengarahkan juga.

Dengan demikian apakah metode ini masih efektif digunakan di zaman saat ini, jawabannya ada pada diri masing-masing guru.