Bagaimana Strategi Yang Harus Dilakukan Guru Kelas Menghadapi Siswa Yang Malas Belajar
BlogPendidikan.net - Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan tingkah laku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpantul dalam perilaku sehari-hari. Maka dalam pandangan seorang guru siswa yang malas belajar adalah tergolong perilaku manusiawi, semua pribadi manusia mengalaminya.
Namun demikian, ada rasa malas belajar yang berlebih-lebihan dan menetap secara rutinitas akan mempengaruhi kecerdasan peserta didik.
Bukan hanya itu, rasa malas pun akan membunuh kreativitas siswa. Permasalahan ini juga akan memberi dampak negatif terhadap interaksi belajar mengajar di kelas. Karena itu, perlu dilakukan strategi untuk mengatasi siswa yang malas belajar.
Berikut akan diuraikan bagaimana Strategi Yang Harus Dilakukan Guru Kelas Menghadapi Siswa Yang Malas Belajar:
1. Menciptakan kesiapan belajar
Dalam kondisi apapun kesiapan belajar sangat penting. Peserta didik yang berada dalam kondisi siap akan merasa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas. Secara fisik misalnya, memeriksa peralatan-peralatan belajar sebelum proses pembelajaran dimulai dan secara psikis, pendidik dapat menciptakan kesiapan belajar dengan memberikan pencerahan atau penyadaran.
2. Memberikan motivasi
Dalam proses pembelajaran di Sekolah selalu ada pemberian motivasi kepada peserta didik dilakukan secara verbal dan non-verbal. Misalnya menghargai apa yang dilakukan peserta didik ketika pembelajaran sedang berlangsung walaupun hanya dengan memuji tulisannya. Selain itu, para pendidik Sekolah tersebut suka
membaca buku-buku yang bertemakan motivasi sehingga dari situlah pendidik bisa memotivasi peserta didik.
3. Mengurangi marah yang berlebihan
Ketika seorang guru menghadapi peserta didik yang bermasalah dengan cara marah apalagi sampai berlebihan (kurang manusiawi dan tidak mendidik) hanya akan memperparah keadaan dan hanya akan menambah rasa malas peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas bahkan dapat membuat peserta didik ketakutan dan pada akhirnya mereka tidak mau lagi datang ke sekolah.
4. Menciptakan keharmonisan
Keharmonisan pendidik dengan peserta didik merupakan syarat penting dalam proses pembelajaran di kelas, keharmonisan bisa tercipta jika seorang pendidik mampu menempatkan dirinya dalam kondisi kejiwaan peserta didik. Simpati dan empati merupakan dua unsur kejiwaan yang sangat penting untuk memunculkan keharmonisan. Canda tawa pendidik dengan peserta didiknya merupakan hal selalu dilakukan oleh guru-guru di sekolah agar dapat menghilangkan rasa lelah dan jenuh peserta didik terutama pada jam terakhir dalam proses pembelajaran di kelas.
5. Memberikan bimbingan seperlunya
Pendidik adalah pembimbing, dan ada tiga materi penting ketika para guru membimbing peserta didik yaitu membimbing dalam hal penguasaan aspek keilmuan, membimbing dalam hal penguasaan aspek psikomotorik dan membimbing dalam hal penerapan aspek sikap (afektif).
Pendidik sebagai pembimbing tidak akan pernah diam di kursinya. Pendidik tipe ini akan bergerak ke arah peserta didik, baik secara individu maupun kelompok. Ketika peserta didik mengalami kesulitan mengerjakan tugas. Jika pendidik tidak melakukan bimbingan yang memadai maka kesulitan akan memunculkan rasa malas untuk belajar.
6. Menyelipkan jenaka sebagai transisi pembelajaran
Belajar mengajar merupakan seni, kemampuan dan kreativitas pendidik sangat dituntut ketika melaksanakan pembelajaran. Saat ini, tugas pendidik bukan cuma mengajar tetapi membelajarkan peserta didik. Membelajarkan berarti mengajak peserta didik untuk berpikir dan bertindak dan dalam prosesnya ini bukanlah suatu yang mudah, banyak sekali tantangan yang dihadapi pendidik.
7. Membangkitkan efek rasa malu
Efek rasa malu dinilai sangat perlu dalam dunia pendidikan. Namun, efek ini hanya akan digunakan untuk hal-hal yang edukatif. Misanya, menyebutkan nama siswa yang tidak atau belum mengumpulkan tugas, strategi ini cukup efektif apabila dilakukan secara rutin setiap pembelajaran di kelas dan peserta didik
lebih tertantang untuk belajar dan mengerjakan berbagai tugas atau latihan
yang diberikan oleh guru.
8. Memberikan hadiah
Strategi selanjutnya yang dilakukan oleh guru untuk menghadapi peserta didik yang malas belajar adalah memberikan hadiah menarik bagi siapa saja yang mampu menyelesaikan tugas atau latihan tepat waktu dan memperoleh nilai seratus atau jawabannya benar semua.
Demikian artikel tentang Strategi Yang Harus Dilakukan Guru Kelas Menghadapi Siswa Yang Malas Belajar, semoga memberikan manfaat.
Unduh artikel Bagaimana Strategi Yang Harus Dilakukan Guru Kelas Menghadapi Siswa Yang Malas Belajar >>> DISINI