Benarkah Orang Introvert Lebih Sensitive? Mengapa? - Techo
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Benarkah Orang Introvert Lebih Sensitive? Mengapa?

Benarkah Orang Introvert Lebih Sensitive? Mengapa?

Yup benar dan singkatnya orang dengan kepribadian Intovert memiliki kepekaan yang tinggi. Jika dibuat diagram maka kurang lebih seperti ini cara orang dengan kepribadian introvert dalam berkomunikasi.

Benarkah Orang Introvert Lebih Sensitive? Mengapa?

Ketika melakukan komunikasi dengan orang lain, orang dengan kepribadian intovert lebih suka mendengar, berfikir dan berbicara seperlunya.

Input, Proses, Putput

Karena lebih suka mendengar (input) dibanding berbicara (output), seorang introvert detail menganalisis sebuah hal yang berkenaan dirinya dari hal-hal yang ia dapati dalam pikiran dan tiga kali lebih lamban dalam mengekspresikannya (menyalurkan output). Kecenderungan tersebut membuat introvert memiliki bobot kepekaan lebih tinggi dibanding spontanitas (layaknya extrovert).

Sistem penekanan Kepeibadian Tentang Sikap Introvert

Dalam beberapa penekanan sistem kepribadian menurut Carl Gustav Jung, di antaranya adalah tentang sikap, yakni bahwa ekstrovert dan introvert. Ekstrovert adalah sikap psyche yang lebih berorientasi pada dunia luar dan orang-orang lain, sedangkan introvert adalah sikap psyche yang lebih berorientasi pada pikiran dan perasaan diri sendiri.

Orientasi pikiran seorang introvert bisa menghadrikan perilaku dengan pertimbangan sangat matang. Dengan pengendalian ego yang memenuhi id, sehingga menjadikan introvert sosok keras kepala. Tetapi di sisi lain juga perpaduan ego dan superego yang cukup baik sehingga memiliki rasa empati tinggi.

Menurut Carl Gustav Jung (Carver & Scheier, 1996) seorang bertipe kepribadian introvert cenderung untuk lebih senang menyendiri, pemalu dan dalam interaksi sosial lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang memungkinkan sendirian. Bila menghadapi masalah cenderung sendirian. Sementara itu Sugiyanto dan Adiyanti (1983) menyatakan seorang introvert cenderung untuk menghindari percaturan sosial, mereka lebih mementingkan diri sendiri daripada keperluan untuk meluaskan pergaulan atau hubungan dengan orang lain.

Hal ini tidak berarti negatif karena tidak jarang mereka mampu berprestasi secara menakjubkan. Seorang introvert bersembunyi bukan sekedar untuk merenung, mungkin mereka sedang berpikir tentang sesuatu obyek atau mempelajari sesuatu yang belum dimengerti, bahkan mungkin sedang terjadi suatu proses kreatif di dalam dirinya (Jung, dalam Mischel dan Mischel, 1973).

Meski telah berusaha berpikir seokbjektif mungkin, pada akhirnya subjektifitas berlebih dalam menginterpretasi sesuatulah yang membuat seorang introvert seorang yang sensitif. Dengan asumsi karena perasaan berpengaruh besar, membuat pikirannya terlebih dulu mempengaruhi perasaan daripada perilaku.