Pentingnya Humor Dalam Pembelajaran, Berikut 6 Cara Menyisipkan Humor Pembelajaran - Techo
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pentingnya Humor Dalam Pembelajaran, Berikut 6 Cara Menyisipkan Humor Pembelajaran

Pentingnya Humor Dalam Pembelajaran, Berikut 6 Cara Menyisipkan Humor Pembelajaran

BlogPendidikan.net
- Pembelajaran tanpa humor akan terasa menegangkan. Pembelajaran tanpa sesekali diselingi humor akan membuat siswa cepat jenuh. Para siswa tidak menyukai guru yang pembelajarannya terlalu monoton.

Guru yang tidak dapat mengembangkan humor pada umumnya akan dianggap menjenuhkan oleh para siswa. Humor dalam konteks pembelajaran ini tentu saja adalah humor yang mendidik (edukatif), dan terkendali, karena humor tidak boleh berlebihan apalagi sampai mengganggu konsentrasi lingkungan belajar. 
Humor ini bukan tujuan tapi sekedar alat untuk menyegarkan pikiran dan menghilangkan kepenatan berpikir. Seorang guru bisa memberikan humor-humor yang mendidik yang bisa menggugah semangat belajar, memberikan motivasi dan inspirasi para siswa agar memiliki cita-cita yang tinggi.

Dalam praktiknya, mengembangkan rasa humor di kelas tidak bisa
dilakukan secara serampangan tetapi memerlukan cara dan kiat tersendiri.
Berikut 11 Cara Menyisipkan Humor Dalam Proses Pembelajaran:
  1. Gunakan alat peraga, misalnya menggunakan topi, topeng, atau subjek-subjek yang tidak biasa. Hal ini dapat memberikan sentuhan humor terhadap subjek atau pelajaran yang serius.
  2. Gunakan suara-suara unik dan lucu untuk memberitahu siswa agar tenang dan memperhatikan guru.
  3. Beberapa guru menunjukkan rasa humornya lewat pakaian dan aksesoris yang mereka gunakan. Berwarna-warni, dasi yang lucu, selendang yang unik, kaus kaki, dan memperlihatkannya dengan jelas kepada siswa.
  4. Membuat kumpulan-kumpulan cerita pendek dan anekdot yang menggambarkan berbagai aspek dari subjek atau pelajaran yang mereka ajarkan, juga beberapa dongeng yang menarik, diceritakan dengan sedikit bumbu, dengan bahasa tubuh yang hidup, atau diberi alur cerita yang mengejutkan.
  5. Jangan memberikan lelucon jika merasa belum ahli dalam hal itu, latihlah bagaimana cara menceritakan lelucon. Jika menggunakan lelucon, pastikan subjek lelucon tersebut berkaitan dengan materi yang sedang diajarkan.
  6. Dalam setiap kelas, pasti terdapat siswa yang bersifat humoris dan spontan. Guru dapat memanfaatkan siswa seperti ini sebagai pelawak amatir untuk membantu menciptakan suasana humor di dalam kelas. Namun anak dengan tipe seperti ini biasanya senang menjadi pusat perhatian. Oleh karena itu, berhati-hatilah agar tidak mengganggu atau berlebihan.
Manfaat humor dalam proses pembelajaran, diantaranya:
  1. Pembelajaran menjadi lebih bervariasi dan nuansanya hidup
  2. Ketegangan saat pembelajaran dapat dikurangi
  3. Menciptakan komunikasi yang familiar
  4. Meregangkan syarat-syarat yang tegang, sehingga menjadi lebih rileks
  5. Menciptakan daya tarik pembelajaran
Meski tidak banyak guru yang memiliki selera humor yang bagus, namun untuk menjadi guru favorit, guru harus belajar agar selera humornya terasah dengan baik. sehingga dapat digunakan untuk menyenangkan siswa.
Kesan humoris juga dapat ditunjukkan dengan selalu murah senyum terhadap siswa. Sebaliknya, guru yang jarang sekali kelihatan tersenyum  oleh siswanya akan menyebabkan mereka kaku saat berinteraksi dengan guru.