7 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menjaga Penampilan Yang Menarik Bagi Seorang Guru
BlogPendidikan.net - Penampilan yang ditampilkan oleh guru dalam proses pembelajaran akan selalu dilihat, diamati, dan dinilai oleh siswa. Sehingga penampilan guru tersebut secara otomatis mempengaruhi proses timbulnya motivasi belajar siswa.
Penampilan guru yang baik akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan mampu mengelola proses pembelajaran.
Untuk itu guru harus meningkatkan kemampuan mengajar agar memiliki kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya agar tercipta kondisi belajar yang efektif bagi siswanya, yaitu dimana siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.
Maka dapat dipahami bahwa dengan penampilan guru yang menarik dapat membangkitkan semangat belajar karena siswa merasa nyaman dan senang melihat gurunya sehingga tumbuh perhatian yang tinggi dalam belajar.
Orang yang memiliki motivasi yang besar terhadap suatu aktivitas, akan lebih banyak memberikan perhatian dibandingkan dengan orang yang rendah motivasinya.
Orang yang merasa perlu untuk memperhatikan sesuatu, akan dengan sendirinya banyak memberikan perhatian dibandingkan dengan orang yang rendah motivasinya.
Jadi, perhatian siswa merupakan keaktifan siswa yang diarahkan pada proses pembelajaran atau aktifitas belajar, karena bentuk perwujudan dari perhatian siswa pada pelajaran adalah aktivitas dari belajar siswa tersebut yang timbul dari salah satu faktor penampilan guru dalam mengajar.
Berikut 7 Hal Penting Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menjaga Penampilan Yang Menarik Bagi Seorang Guru:
1. Ekspresi Wajah dan Bahasa Tubuh
Hal yang terkait dengan ekpresi wajah dan bahasa tubuh adalah (1) cara
memandang, yaitu pandangan mata saat melihat atau berbicara dengan lawan
berbicara. (2) sikap tubuh, melalui sikap kepala (tegak), sikap wajah (alis mata
dan bibir).
2. Berbicara
Untuk dapat berbicara dengan baik dituntut bahasa tubuh yang sesuai
dengan pembicaraan yang dilakukan. Suara juga harus disesuaikan dengan
kondisi waktu, tempat, maupun inti pembicaraan. Jika pembicaraan mengandung makna kemarahan maka ekspresi wajah, intonasi suara juga menyelaraskan dalam keadaan gusar.
Suara guru hendaknya bervariasi pada saat menjelaskan materi pelajaran baik dalam intonasi, volume, nada dan kecepatan. Jika suara guru senantiasa keras atau terlalu keras, akan sulit diterima oleh siswa karena mereka menganggap gurunya sedang marah atau seorang yang kejam.
Bila sudah begitu, siswa diliputi oleh rasa cemas dan ketakutan selama proses
pembelajaran. Sebaliknya bila suara guru terlalu lemah, akan terdengar tidak
jelas oleh siswa dan tidak bisa menjangkau seluruh siswa dalam kelas,
terutama yang duduk dibagian belakang.
Bila sudah begitu siswa akan mengabaikan gurunya dan kurang perhatian pada materi yang disampaikan. Untuk itu guru perlu menggunakan variasi suara baik dari segi intonasi, volume, nada, kecepatan biasa yang disesuaikan dengan kebutuhan situasi dan kondisi.
3. Kebersihan dan kerapian
Kebersihan ini meliputi kebersihan jiwa dan kebersihan fisik. Hal ini menunjukkan bahwa telah memandang penting keseimbangan antara jiwa dan fisik dalam gaya hidup sehat yang alamiah. Kebersihan adalah perilaku sehat yang penting dalam gaya hidup manusia.
Seorang guru juga berkewajiban menjaga kebersihan secara fisik. Berkaitan dengan kebersihan fisik, juga pentingnya menjaga kebersihan pribadi seperti menjaga kebersihan tubuh, kebersihan pakaian, kebersihan makanan, kebersihan rumah dan lain sebagainya.
Bau badan dan bau mulut merupakan hal yang penting diperhatikan dan
dihindarkan karena akan mengganggu penampilan secara keseluruhan. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk menghindari bau badan adalah menghindari makanan yang berbau tajam dan merangsang, adapun hal yang harus dilakukan dalam menghindari bau mulut ialah menjaga kebersihan gigi, menghindari penyakit lambung, menjauhi makanan yang berbau tajam, seperti petai, durian, bawang dan sebagainya.
Disamping bau badan dan bau mulut, maka kuku juga merupakan suatu hal penting yang harus dijaga kebersihan dan kerapiannya. Suatu hal yang sia-sia apabila seseorang telah berdandan serapi dan secantik mungkin, namun kuku-kukunya kotor dan terkesan tidak terawat. Untuk itu kebersihan kuku baik tangan maupun kaki harus senantiasa diperhatikan.
Usahakan agar panjang kuku sama dan ujungnya tidak kuning. Kerapian pada
sepatu dan pakaian juga merupakan faktor penunjang penampilan seseorang.
Pakailah sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki, sesuaikan pula model dan
warna dengan pertemuan yang akan dihadiri. Perhatikan agar sepatu selalu
dalam keadaan bersih dan terawat.
4. Tata rambut dan tata rias
Untuk tata rambut, sesuaikan penataan rambut dengan bentuk muka, bentuk tubuh, profesi, waktu, faktor kepribadian (tidak memaksakan suatu mode tertentu), dan usia.Untuk tata rias, haruslah dibedakan berdasarkan waktu, usia, profesi, sifat pertemuan (occasion). Jika tata rias untuk pagi hari maka gunakanlah warna teduh, pastel yang memberi kesan sederhana.
Jangan memakai pemerah pipi dan warna lipstick yang terlalu mencolok. Garis mata jangan terlalu tajam dan gunakan mascara ringan pada bulu mata. Adapun
untuk tata rias dimalam hari, dapatlah digunakan warna warni yang menyolok,
berkilap, dan terkesan tajam dan berat.
Guru yang profesional tidaklah harus berlebihan dalam penampilannya sehingga apa yang dilihat peserta didik menjadi teladan (contoh) yang positif. Bukan sebaliknya pendidikan dijadikan hiburan gratis, tertawaan, dan disamakan dengan artis yang aduhai oleh peserta didik.
5. Tata busana
Busana tidak saja berfungsi sebagai pelindung tubuh dan penutup bagian tertentu dari tubuh, akan tetapi busana mempunyai fungsi lain yaitu memperindah diri. Kemampuan seseorang untuk dapat berbusana dengan tepat dan baik akan menampilkan kesan positif yang berkaitan erat dengan gairah hidup, sehingga menambah percaya diri. Berbusana dengan baik akan menampilkan pribadi yang menarik pula.
Seorang guru haruslah berpakaian sopan jika kesekolah, mengenakan pakaian yang sesuai ukuran tubuh (tidak terlalu ketat atau kedodoran), begitu
pula dengan model bajunya. Mengajar dengan penampilan rapi, rambut disisir halus, tata rias tidak menor, baju disetrika, sepatu disemir, dan sebagainya akan membuat anak didik menjadi bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Jika semangat sudah tumbuh, mereka senang belajar dan akhirnya kegiatan belajar mengajar sukses dilakukan dengan hasil yang memuaskan.
Dengan begitu guru harus mengusahakan untuk memberikan penampilan yang menarik terutama dalam mengajar agar siswa lebih bersemangat dan timbul perhatian yang tinggi dalam belajar.
6. Sikap dan Perilaku
Sikap adalah cara seseorang melihat sesuatu secara mental (dari dalam diri) yang mengarah pada perilaku yang ditujukan pada orang lain, ide, objek maupun kelompok tertentu. Sikap juga merupakan cerminan jiwa seseorang.
Sikap adalah cara seseorang mengkomunikasikan perasaannya kepada orang
lain (melalui perilaku). Jika perasaan seseorang terhadap sesuatu adalah positif
maka akan terpancar pula perilaku positif dari individu bersangkutan menyikapi sesuatu yang dihadapinya itu, dan sebaliknya. Begitu menyedihkan, jika perasaan sedang tidak nyaman maka yang tercermin adalah wajah yang keruh, semangat kerja menurun, hari yang indah dapat berubah menjadi hari yang membosankan. Jika sesuatu berjalan mulus, wajah tanpa disadari akan berseri-seri, dunia serasa indah, semangatpun akan menggebu-gebu.
7. Gerakan Tubuh dan Tangan
Gerakan tubuh diantaranya ialah: tidak meregangkan tubuh didepan umum, tidak bermain atau menarik-narik rambut, tidak mengorek gigi, kuping maupun hidung, tidak menggigit kuku, membersihkan kuku, tidak mengetuk ngetuk meja, tidak mengoyang-goyangkan kaki, tidak bermake up didepan siswa, tidak merokok, tidak duduk diatas meja, berdiri dengan bertolak pinggang, duduk dengan meletakan kedua siku diatas meja.
Sedangkan dan gerakan tangan ialah : tidak menyembunyikan tangan, tidak terlalu sering menggerak – gerakkan tangan saat berbicara, saat berbicara
jangan meremas jari kedua tangan, jangan melipat-lipat jari tangan hingga
berbunyi, jangan berbicara orang dengan menunjuk pada yang bersangkutan
dan jangan melambaikan tangan terlalu lebar sehingga terlihat ketiak.
Demikian artikel tentng 7 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menjaga Penampilan Yang Menarik Bagi Seorang Guru, semoga bermanfaat.