9 Hal Mengapa Guru Itu Seharusnya Bahagia
Rucke Rukmawati saat menjelajahi Pulau Sumatera bersama Vespa kesayangannya
Guru tak pernah merasakan kegundahan bahkan kegelisahan, sekalipun masalah di luar sana silih berganti, hanya dengan anak didiknyalah dia merasakan kebahgiaan yang penuh senyuman canda dan gurau.
Guru itu seharusnya bahagia.
Tingkat kebahagiaan seorang guru sangat menentukan produktifitas dan keberhasilan sekolah untuk bisa bertahan dalam mencapai keunggulan kompetitif di tengah pertumbuhan sekolah yang semakin ketat dengan persaingan berbagai fasilitas. Oleh sebab itu pengembangan sumber daya guru sebagai bagian dari capital investment merupakan langkah yang amat strategis dalam proses pencapaian target dan visi pengembangan sekolah.
Lalu bagaimana sikap kita terhadap profesi yang kita jalankan sebagai seorang pendidik agar kita merasa bahagia. Kebahagiaan adalah ide yang sangat abstrak dan bersifat sangat subyektif. Kebahagiaan dapat terkait dengan tercapainya suatu keinginan atau kebutuhan kita. Tetapi kebahagiaan seorang guru sangat terkait dengan tanggung jawabnya mendidik dan mengajarkan nilai-nilai penting dan inspiratif terhadap para siswanya.
Berikut beberapa hal yang seharusnya guru itu bahagia :
1. Seorang guru bahagia karena ia mencintai profesinya sebagai pendidik.
Ia mendapat kepuasan tersendiri ketika dapat mendidik para murid walaupun kehidupan pribadi mereka sederhana dan jauh dari kata kemewahan.
2. Seorang guru akan jauh lebih bahagia jika apa yang telah mereka lakukan tak hanya membuat para murid pintar melainkan menginspirasi bahkan menggerakkan para murid untuk mengubah diri mereka menjadi lebih baik.
3. Mencintai proses pembelajaran dengan memperluas wawasan ilmu melalui berbagai macam sumber ilmu baik online ataupun ofline.
Karena tanggung jawab guru bukanlah sekedar menjelaskan subjek atau materi pelajaran saja. Melainkan memberikan contoh sikap bahwa kemauan untuk terus belajar dapat meningkatkan kreatifitas dan memaksimalkan potensi diri.
4. Rasa syukur yang besar terhadap Tuhan mendatangkan keindahan dan kebahagiaan.
Rasa syukur membuat guru bahagia karena rasa syukur itu membuatnya dapat menjelaskan ilmu pengetahuan kepada siswanya dengan bahasa yang positif pula. Ia akan lebih bahagia jika sikap yang positif serta ilmu pengetahuan yang ia sampaikan menginspirasi para siswanya untuk lebih kreatif dan cerdas.
5. Seorang guru akan bahagia jika tidak membebani hidupnya dengan iming-iming mendapatkan imbalan.
Ia bahagia karena tidak pernah berharap balas jasa dari murid atas semua yang diberikannya. Ia sudah cukup senang dapat mengabdikan diri untuk membentuk tunas bangsa menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
6. Guru akan lebih bahagia jika berhasil membangkitkan semangat siswanya terpuruk karena kehilangan jati dirinya.
Untuk semua itu ia akan rela melakukan apapun walaupun menghadapi banyak kesulitan. Mendampingi dan membentuk anak didik menjadi tegar dan optimis, baginya jauh lebih menyenangkan dari apapun juga.
7. Seorang guru bahagia jika ia menjadi diri sendiri dan tidak membandingkan dengan orang lain.
Ia bebas berekspresi menjadi diri sendiri dalam menyampaikan ilmu pengetahuan agar terserap dan bermanfaat untuk anak didiknya. Ia bahagia jika etika yang ia tunjukkan dapat menumbuhkan keberanian para siswa untuk menjalani kehidupan jujur dan menghargai diri sendiri.
8. Guru bahagia karena mencintai murid-muridnya bagaimanapun keadaan mereka.
Ia menikmati ketika bersama-sama berjuang melawan keterbatasan diri dengan ilmu pengetahuan dan budi pekerti. "Ketika kita mencintai sesuatu maka itu berarti akan bagi kita. Ketika sesuatu berarti bagi kita maka kita akan senang menghabiskan waktu untuknya, menikmatinya dan memeliharanya"
9. Guru bahagia, ia akan terus memperkaya ilmu pengetahuannya. Semakin luas ilmu yang ia miliki maka maka semakin mudah ia mengubah kesulitan hidup menjadi anugerah yang membahagiakan.
Guru itu seharunya bahagia! Demikian semoga kita bisa dilimpahkan kebahagiaan yang tiada tara. Amin...
Rujukan :
Menuju Guru dan Siswa Cerdas Oleh Faijin Amik,