Ini 10 Cara Menjadi Guru Kreatif Menciptakan Pembelajaran Yang Menarik Bagi Siswa - Techo
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ini 10 Cara Menjadi Guru Kreatif Menciptakan Pembelajaran Yang Menarik Bagi Siswa

Ini 10 Cara Menjadi Guru Kreatif Menciptakan Pembelajaran Yang Menarik Bagi Siswa

BlogPendidikan.net
- Menjadi guru yang kreatif dan inovatif tidaklah sulit. Setiap upaya untuk mencobakan gagasan baru yang mendorong siswa agar belajar bermakna dan produktif sudah menunjukkan kreativitas dan inovasi. 

Kreativitas bukanlah sesuatu yang muluk-muluk. Setiap orang memiliki kreativitas yang kadarnya berbeda dan dapat dikembangkan atau dilatihkan oleh dirinya sendiri atau dengan bantuan orang lain, tetapi yang penting orang yang bersangkutan mau berusaha dan tidak menyerah pada keadaan. Jadilah kreatif dulu gurunya, karena kreativitas tidak akan muncul pada siswanya yang gurunya tidak kreatif.

Kreatifitas seorang guru dalam proses pembelajaran dikelas sangat diperlukan guna menunjang pembelajaran yang menarik bagi anak didiknya. Kreatifitas akan tumbuh apabila guru pandai dalam memotivasi siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh. 

Siswa yang sudah termotivasi, kreatifitasnya akan berkembang selama proses belajar mengajar dikelas. Kreatifitas seorang guru dibutuhkan selama proses belajar mengajar dikelas. Pembelajaran yang kreatif akan membuat siswa lebih tertarik dan bisa lebih mengembangkan materinya dengan baik.

Berikut BlogPendidikan.net akan menjelaskan bagaimana menjadi guru kreatif dengan menerapkan 10 Cara Menjadi Guru Kreatif Untuk Menciptakan Pembelajaran Yang Menarik Bagi Siswa di Kelas:

1. Guru menciptakan suasana kelas yang aman dan nyaman secara emosional dan intelektual

Terkadang siswa punya banyak pertanyaan dibenaknya, tetapi ada semacam perasaan malu dan takut, dikira bodoh jika melontarkan pertanyaan. Sebagai guru, kerja keras kita salah satunya dalam menciptakan kelas yang memberikan keamanan secara emosional bagi siswa. Memang agar menjadi siswa yang percaya diri mereka perlu mengambil resiko, tetapi di lingkungan yang tidak mendukung kenyamanan secara emosional, siswa akan berpikir 1000 kali untuk mau bertanya dan berpendapat.

Anda juga bisa membuat peraturan kelas yang isinya antara lain ‘Tidak boleh merendahkan atau meremehkan pendapat orang lain’ Jangan lupa anda juga memberi contoh dahulu kepada siswa untuk mengucapkan terima kasih dan menghargai untuk setiap pertanyaan, atau pendapat dari siswa anda. Jika ini terjadi dikelas anda dijamin kelas akan berubah menjadi kelas yang setiap individu didalamnya saling mendukung dan mudah untuk berkolaborasi dalam berpengetahuan.

Tidak hanya sampai disitu saja, kelas yang membuat guru menjadi guru kreatif semestinya juga aman secara intelektual. Siswa bisa mandiri dan mengerti dimana letak alat tulis, dikarenakan semua hal dikelas sudah disiapkan dengan rapih dan terorganisir. Siswa tahu apa yang harus dikerjakan dikarenakan intruksi penugasan yang jelas oleh guru. Tidak hanya jelas tetapi juga menantang dengan demikian siswa bisa mengekspresikan kemampuannya dalam mengerjakan tugas yang guru berikan.

2. Guru mengukur dengan hati, seberapa besar keterlibatan (engagement)siswa dalam tugas yang ia berikan. 

Saya jadi ingat sebuah pertanyaan yang bersifat reflektif mengenai cara kita mengajar dan membelajarkan siswa. Pertanyaannya begini “Jika saya adalah murid saya sekarang, seberapa senang saya diajar oleh guru seperti saya? “
Seorang guru yang ahli mampu menciptakan suasana kelas yang aktif dalam pembelajaran di kelas yang diajarnya dalam presentasi keterlibatan yang penuh alias 100 persen. Artinya, misalkan seorang guru mengajar selama 40 menit, maka selama 40 menit itu pulalah, siswa belajar dengan aktif dan terlibat penuh dalam pembelajaran.

Tentu tidak dalam semalam semua guru bisa 100 persen menciptakan kelas yang aktif. Namun membutuhkan latihan dan  latihan. Tetapi jalan kesana akan lebih cepat apabila kita mau jujur bertanya pada diri sendiri “Seberapa besar siswa aktif atau terlibat penuh dalam pembelajaran yang saya lakukan?”.

3. Lima menit terakhir yang menentukan

Jadikan 5 menit terakhir pembelajaran anda untuk merangkum, berbagi atau berefleksi mengenai hal yang siswa sudah lakukan selama pembelajaran.
Bagilah menjadi dua pertanyaan besar, misalnya bagian mana yang paling berat dilakukan dan susah dimengerti. Pertanyaan selanjutnya, pengetahuan baru apa yang kamu dapatkan hari ini? Dengan demikian membuat siswa berdialog dengan dirinya sendiri mengenai proses belajar yang telah dilakukannya.

4. Guru menciptakan budaya menjelaskan, bukan budaya asal menjawab dengan betul.

Ciri-ciri sebuah pertanyaan yang baik adalah pertanyaannya hanya satu tetapi mempunyai jawaban yang banyak. Bandingkan dengan jenis pertanyaan yang hanya mempunyai satu jawaban. Hal yang terjadi siswa akan berlomba menjawab dengan benar dengan segala cara. Termasuk mencontek misalnya.

Sebagai guru budayakan pola perdebatan atau percakapan akademis di kelas kita. Saat mendengarkan rekan mereka berbicara dan berargumen, mereka akan belajar memilih dan membandingkan pendekatan atau cara yang orang lain lakukan untuk menjawab sebuah masalah yang guru berikan.
Sebagai guru saat memberikan soal berikanlah siswa beberapa peluang kemungkinan dalam menjawab sebuah soal. Misalnya soal yang bapak berikan ini punya tiga alternatif, bisakah kamu menemukan ketiga-tiganya?

5. Guru mengajarkan kesadaran siswa dalam memandang sebuah pengetahuan.

Saat membelajarkan siswa, dikarenakan keterbatasan kita, terkedang kita sudah membuat mereka menebak atau mengarang-ngarang sebuah jawaban demi mendapatkan hasil yang benar. Hal ini siswa lakukan secara sadar atau tidak sadar. Untuk itu mari kita letakkan gambar dibawah ini disamping soal yang kita berikan kepada siswa di kertas soal.

Dengan demikian sebagai guru kita menjadi tahu saat siswa menjawab soal dengan salah tapi dengan keyakinan (for sure) atau menjawab soal dengan benar tapi dengan tidak yakin (confused). Menarik bukan ?

6. Mampu menghasilkan ide-ide yang akurat sesuai dengan masalah yang dihadapi 

Menjadi seorang guru tentu bukanlah sesuatu yang mudah, guru banyak menghadapi masalah-masalah yang terjadi disekolah, misalnya permasalahan dalam pengajaran yang membuat para siswa bosan dan sulit untuk memahami materi. Tugas seorang guru adalah mencari solusi atas masalah-masalah tersebut, guru harus mempunyai ide-ide yang akurat dan dapat menjadi solusi dalam proses pembelajaran yang mampu menarik perhatian siswa. 

7. Guru kreatif memiliki kemampuan untuk melakukan pertimbangan-pertimbangan sebelum mengambil keputusan akhir. 

Guru harus memiliki pertimbangan dalam menentukan suatu hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas. 

8. Mampu membuka pikiran terhadap hal-hal baru 

Seorang guru harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, semakin lama zaman semakin berubah, hal tersebut juga berhubungan dengan peserta didik. Dengan perubahan zaman maka sifat dan perilaku peserta didik juga akan berbeda, disinilah guru harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut, guru harus bisa menyesuaikan diri dan menjadi dekat dengan siswa, walau berbeda generasi. 

9. Seorang guru harus mampu melihat suatu masalah secara mendetail 

Seorang guru harus peka terhadap peserta didik, dapat melihat setiap perubahan-perubahan yang dilakukan peserta didik. Apabila ada seorang peserta didik yang berubah (dalam hal negatif, misalnya menjadi malas) guru harus cepat menyadari perubahan tersebut, dan mampu membantu siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. 

10. Mampu menciptakan ide-ide baru 

Menjadi seorang guru yang kreatif artinya mampu menciptakan dan menemukan hal-hal baru yang dapat membantu dalam proses pembelajaran, sehingga menarik minat siswa untuk memperhatikan pelajaran. Kreatifitas seorang guru bisa dilihat dari ide baru yang berhasil dibuatnya, dan keberhasilan ide tersebut terlaksana.