Memperingati Nuzulul Qur'an Bersama Ustadz Burhanuddin Lc.MA
Memperingati nuzulul qur’an bersama ustadz burhanuddin lc.ma – Warga SMPN 2 Lintau Buo, Kab. Tanah Datar memperingati peristiwa Nuzulul Qur’an secara sederhana namun penuh makna di Musholla Nurul Ilmi di area sekolah setempat Kamis (14/4/22).
Sementara itu tausiah Nuzulul Qur’an disampaikan oleh Ustadz Burhanuddin, Lc MA dari Pondok Pesantren Darul Ulum Tigo Jangko.
Tujuan peringatan nuzulul qur’an
Kepala SMPN 2 Lintau Buo, Syafrida SPd dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan turunnya Al-Qur’an (Nuzulul Qur’an) ini dimajukan pelaksanaannya di sekolah.
“Jatuhnya 17 Ramadhan 1443 H bertepatan tanggal 19 April 2022 dimana saat itu siswa kelas 9 sedang Ujian Akhir Sekolah.” ujar Syafrida SPd.
Lebih jauh kepala sekolah mengemukakan tujuan diselenggarakannya peringatan Nuzulul Qur’an di sekolah agar siswa memahami sejarah turunnya Al-Qur’an serta fungsinya dalam kehidupan sehari-hari.
“Siswa yang tidak pandai membaca Al Qur’an pun jangan jauhi Al Qur’an. Sebaliknya dekatilah dengan mempelajarinya bersama guru di sekolah, apalagi selama pembelajaran di bulan Ramadhan ada program tadarus,” timpal kepala sekolah.
Hal tersebut disampaikan kepala sekolah menanggapi adanya sinyalemen siswa sering absen atau terlambat karena takut untuk disuruh membaca Al Qur’an pada setiap awal belajar di ruang kelas.
Sebelumnya, kepala sekolah Syafrida SPd dan guru IPS yang juga mantan kepala sekolah, Hasan Basri SPd berkolaborasi memberi reward kepada siswa yang hafal Asmaul Husna.
Kegiatan singkat sebelum acara dimulai ini bertujuan untuk memotivasi siswa untuk membaca dan menghafal ayat-ayat Al Qur’an.
Tausiah interaktif
Kepala MTsS Darul Ulum, Ustadz Burhanuddin, Lc.MA tampil memberi tausiah Nuzulul Qur’an di Musholla Nurul Ilmi.
Namun metode yang diterapkan bersifat interaktif. Pencerahan yang diberikan ustadz melibatkan siswa sebagai model dan contoh.
Ikhsan Aldi siswa kelas 8 tampil ke depan untuk menyimpulkan isi tausiah yang disampaikan oleh Ustadz Burhanuddin, Lc.MA.
Intisarinya, Al Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril pada bulan Ramadhan.
Hal ini mengingatkan kita bahwa Al Qur’an harus dibaca sebagai bahan referensi dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Membaca Al-Quran di bulan Ramadhan memiliki keutamaan bagi yang mengerjakannya. Salah satunya adalah meraih berkah di bulan Ramadhan.
Al Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia dan pembeda antara yang hak dan yang bathil.
Ibarat tanaman, dalam hal ini dicontohkan cikal kelapa karena ada siswa yang mengenakan baju pramuka.
Cikal kelapa akan tumbuh dengan baik di tanah yang subur. Tanah yang subur adalah amalan seperti membaca dan memahami Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Tanaman monokotil ini (ustadz meminjam istilah Biologi yang diajarkan gurunya dulu di pondok, Arlis Anwar SPd) akan tumbuh bila disiram dengan air.
Air disini adalah nilai-nilai Islam yang harus melekat pada pribadi muslim dalam kehidupan sehari-hari.
Cahaya adalah unsur penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Pribadi muslim harus mendapatkan cahaya iman dalam setiap gerak langkahnya dalam menjalani hidup.
Akhirnya, dari tanaman yang ditanam di ladang yang subur, disiram dengan air dan mendapatkan cahaya akan menghasilkan buah yang manis
Buah yang manis inilah yang disebut dengan akhlak yang baik. Pribadi yang tumbuh dan berkembang sesuai Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah.***